Kenakan Kaus Kuning, Ridwan Kamil Bertemu Ketum Golkar Airlangga di Bandung
BANDUNG, iNews.id - Beberapa hari terakhir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu dengan sejumlah tokoh nasional. Setelah "mesra" dengan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kali ini Ridwan Kamil bertemu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kota Bandung.
Pertemuan Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil itu dengan Airlangga Hartarto berlangsung di Hotel Intercontinental, Dago, Bandung, Sabtu (5/6/2024).
Pertemuan internal tersebut diketahui dari foto yang beredar di akun Instagram Partai Golkar. Dalam pertemuan, tampak Airlangga Hartarto didampingi beberapa pengurus Partai Golkar.
Sedangkan Ridwan Kamil terlihat mengenakan kaus berkerah warna kuning khas Partai Golkar. Seusai pertemuan, kedua tokoh foto bersama sambil tersenyum dan beradu kepalan tangan.
Dalam unggahan disebutkan, pertemuan santai sembari sarapan tersebut, Airlangga dan Ridwan Kamil berdiskusi terkait perkembangan terbaru penanganan Covid-19, vaksinasi, dan upaya pemulihan ekonomi di Provinsi Jabar.
Selain itu, dibicarakan juga mengenai peresmian nama Jalan Eddy Sukardi sebagai kelanjutan dari Jalan Didi Sukardi yang merupakan jalan provinsi di Kabupaten Sukabumi. Didi Sukardi merupakan eyang atau kakek dari Airlangga Hartarto.
Menyikapi pertemuan tersebut, pakar politik dan pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan mengatakan, pertemuan antara kedua tokoh tersebut bukan hanya dilihat subtansi, tapi juga simbol. Pertemuan terjadi tentu ada latar belakang.
Menurut Firman, orang tidak bisa melepaskan hal itu dari agenda Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar tentu menjadi salah satu kandidat yang digadang-gadang, termasuk Ridwan Kamil yang namanya sering muncul dalam berbagai survei.
"Memang tidak bisa dilepaskan (publik mengaitkan dengan Pilpres 2024). Saya pikir pertemuan ini dari konteks 2024, paling tidak ini memang upaya untuk membangun komunikasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi terkait dengan kandidat-kandidat yang punya peluang untuk kemudian diusung oleh Partai Golkar di tahun 2024," kata Firman.
"Apalagi tadi, misalnya Kang Emil menggunakan baju kuning, tapi setahu saya memang ketika beliau saat bertemu dengan beberapa tokoh politik memang menyesuaikan," ujarnya.
Mengenai kemungkinan kedua tokoh tersebut berpasangan, Firman mengatakan, sangat mungkin, meskipun agenda Pilpres 2024 waktunya masih terlalu jauh.
"Karena Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar, maka tentu harus mencari figur di luar Golkar kan? yang pertama bisa dari partai lain, yang kedua memang orang non-partai, tetapi punya tingkat elektabilitas cukup tinggi, paling tidak dikenal oleh publik," tutur Firman.
Namun, dari segi kecocokan atau Chemistry, Firman belum bisa menilainya karena sejauh ini belum ada hubungan kerja sama di antara keduanya yang bisa menunjukkan chemistry.
"Namun juga tidak pernah ada konflik antara keduanya. Jadi peluangnya masih sangat terbuka," kata Firman.
Editor: Agus Warsudi