get app
inews
Aa Text
Read Next : Tiket Mudik Lebaran Gratis Pemkot Cimahi Ludes dalam 2 Hari 

Kelompok Disabilitas di Cimahi Pantang Menyerah, Sukses Raup Cuan dari Bertani

Sabtu, 11 Maret 2023 - 15:41:00 WIB
Kelompok Disabilitas di Cimahi Pantang Menyerah, Sukses Raup Cuan dari Bertani
Difabel yang tergabung dalam Kelompok Tani Tumbuh Mandiri di Cimahi sukses mengembangkan pertanian sehingga mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah. (Foto/Istimewa)

CIMAHI, iNews.id - Keterbatasan kemampuan fisik tidak menjadi penghalang bagi penyandang disabilitas untuk melakukan berbagai aktivitas. Seperti dibuktikan penyandang disabilitas di Kota Cimahi yang sukses meraup cuan dari bertani.

Aktivitas mencangkul, merawat, dan menyiram tanaman sehari-hari mampu dilakukan dengan baik oleh mereka yang merupakan tunarungu, tunagrahita, dan tunadaksa. 

Aktivitas pertanian mereka lakukan di Jalan Demang Hardjakusumah, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Para penyandang disabilitas itu tergabung dalam Kelompok Tani Tumbuh Mandiri. Mereka kini tengah fokus menggarap tanaman cabai di lahan seluas 5.000 meter persegi yang dipercayakan untuk digarap. 

Sebelumnya mereka juga telah berhasil memanen tanaman sayuran lainnya, seperti jagung, kacang, dan mentimun.

“Kami sekarang sedang bercocok tanam menanam cabai bersama teman-teman disabilitas lainnya,” kata Ketua Kelompok Tani Tumbuh Mandiri Permana Dwi Cahya (31) saat ditemui belum lama ini.

Permana Dwi Cahya meceritakan, pertama kali para penyandang disabilitas ini terjun ke dunia pertanian setelah ada seorang profesor yang sangat peduli dan memperhatikan keterbatasan yang dimiliki kaum difabel. 

Mereka memberi motivasi dan dorongan kuat, meski memiliki keterbatasan tapi disabilitas juga bisa sukses di bidang pertanian.

Hingga saat ini sudah ada 26 penyandang disabilitas yang telah bergabung dalam Kelompok Tani Tumbuh Mandiri. 

"Yang cukup membanggakan semua anggota belajar pertanian secara autodidak dan dengan hanya modal usaha tani seadanya dari hasil swadaya semua anggota," ujar Permana Dwi Cahya. 

"Kami diberi motivasi oleh pemilik lahan yang juga seorang profesor, bahwa difabel juga mampu, dari situ semua semangat belajar. Kalau modal kita swadaya dan ketika ada keuntungan sebagian disisihkan untuk uang kas," tutur dia. 

Dalam mengolah lahan pertanian tersebut semua anggota sudah memiliki tugas masing-masing sesuai dengan kemampuannya. 

Seperti untuk penyandang tunagrahita memiliki tugas yang tidak terlalu berat, yaitu hanya membersihkan gulma dan merawat tanaman.

Sedangkan untuk anggota lainnya, semua terlibat dalam berbagai pekerjaan hingga memanen. Kendati tidak dipungkiri sempat ada kendala berkomunikasi dengan penyandang tunarungu, lantaran mereka yang memiliki cara khusus untuk berkomunikasi yakni dengan bahasa isyarat.

"Melalui komunikasi yang baik semua bisa dilakukan dan selama tiga tahun sudah membuahkan hasil. Untuk panennya ada yang dijual ke pasar atau ke konsumen langsung," kata pria yang juga berperan memasarkan produk hasil pertanian yang telah dipanen. 

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut