get app
inews
Aa Text
Read Next : Korban Gempa Cianjur yang Tak Bekerja Diajak Terlibat Pembangunan RISHA

Kawasan Jalur Sesar Cimandiri di Cianjur Harus Jadi Area Non-Hunian

Minggu, 11 Desember 2022 - 18:38:00 WIB
Kawasan Jalur Sesar Cimandiri di Cianjur Harus Jadi Area Non-Hunian
Pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dengan struktur tahan gempa untuk warga terdampak gempa Cianjur. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

CIANJUR, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberi rekomendasi kepada Pemkab Cianjur agar daerah rawan bencana di sepanjang jalur sesar atau patahan Cimandiri menjadi zona merah. Karena itu, kawasan lintasan Sesar Cimandiri harus jadi area non-hunian.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, rekomendasi  itu untuk mengantisipasi kerusakan rumah dan menghindari korban jiwa jika terjadi bencana alam gempa bumi.

"Kami merekomendasikan kepada pemda setempat agar lokasi bencana sepanjang sesar Cimandiri dijadikan zona merah dan area nonhunian," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Minggu (11/12/2022).

Iwann Suprijanto menyatakan, banyak rumah warga rusak ringan, sedang, dan berat akibat gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu. Akibatnya, ribuan warga harus meninggalkan tempat tinggalnya dan mengungsi ke daerah yang dirasa aman dan menempati tenda-tenda pengungsian.

Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan BMKG dan Badan Geologi serta BNPB terkait penanganan infrastruktur pascabencana yang terjadi beberapa waktu lalu.

Dari peta BMKG diperoleh informasi dan hasil foto udara zona bahaya patahan aktif atau sesar Cimandiri memiliki panjang sekitar 9 kilometer dan membentang melewati sembilan desa mulai Desa Ciherang hingga Desa Nagrak.

"Jadi sekitar 300 hingga 500 meter jalur Sesar Cimandiri tersebut sebisa mungkin menjadi area nonhunian, seperti jalur hijau, pertanian, dan ruang terbuka hijau," ujar Iwan Suprijanto.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR juga meminta Pemda Cianjur bisa lebih tegas dan mengkoordinir warga agar tidak kembali ke hunian lama sebab Kementerian PUPR telah menyiapkan rumah tahan gempa dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA) yang berlokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, yang lengkap dengan prasarana, sarana, dan utilitasnya.

"Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyiapkan rumah tahan gempa untuk relokasi warga terdampak bencana tipe 36 dan memiliki lahan 75 meter persegi," tutur dia. 

Rencananya rumah tahan gempa tersebut dibangun sebanyak 200 unit dan terbagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022 dan tahap kedua pada pekan ketiga Januari 2023.

"Pemerintah bertanggung jawab atas keselamatan warganya. Ketika warga direlokasi maka mereka akan mendapatkan ganti rugi rumah tahan gempa tipe 36 beserta lahannya. Jadi lahan yang di lokasi rawan harus dikuasai pemda sehingga tidak ada lagi masyarakat yang membangun rumah di tempat lama," ucap Iwan Suprijanto.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut