get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Perundungan Sadis 2 Bocah di Cicendo Dilimpahkan ke Polrestabes Bandung

Kasus Perundungan di Cicendo, Orang Tua Korban Resmi Lapor ke Polrestabes Bandung

Jumat, 09 Juni 2023 - 16:22:00 WIB
Kasus Perundungan di Cicendo, Orang Tua Korban Resmi Lapor ke Polrestabes Bandung
Dua korban lingkaran merah dipukuli teman-temannya secara sadis di Cicendo, Kota Bandung. (FOTO: tangkapan layar video viral)

BANDUNG, iNews.id - Orang tua dua bocah yang menjadi korban perundungan di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, resmi melaporkan kasus itu ke Polrestabes Bandung. Laporan tercatat dalam LP/B/354/VI/2023/SPKT/Polrestabes Bandung, Polda Jawa Barat.

Mereka melaporkan kasus itu pada Kamis 8 Juni 2023 siang. Kedua orang tua korban datang ke Polrestabes Bandung didampingi kuasa hukum.

"Jadi hari ini, terjadi laporan dari kedua orang tua korban yang mana kedua orang tua korban ini merasa tidak menerima saat ini, atas tindakan yang dilakukan oleh kawan-kawan sebayanya," kata Boyke Luthfiana Syahrir, kuasa hukum korban, di Mapolrestabes Bandung, Jumat (9/6/2023).

Boyke Luthfiana Syahrir menyatakan, total 11 pelaku perundungan yang dilaporkan oleh korban. Orang tua korban sepakat melapor guna memberikan efek jera terhadap para pelaku.

Tiga pelaku itu satu sekolah hanya beda kelas. Satu pelaku kelas 1 SMP satu angkatan dengan korban. Kemudian kelas 2 SMP dan yang paling besar kelas 3 SMP.

Para orang tua korban berharap dengan laporan itu, peristiwa serupa tak terjadi lagi di kemudian hari. "Kami diterima dengan baik oleh Polrestabes Bandung. Bahkan Kapolrestabes Bandung (Kombes Pol Budi Sartono) sangat memperhatikan perkara ini (perundungan) karena terkait dunia pendidikan, khususnya di Kota Bandung," ujar Boyke Luthfiana Syahrir.

Dia menuturkan, peristiwa perundungan dilakukan 11 pelaku karena tersinggung. Akibat perbuatannya, para pelaku dilaporkan telah melanggar ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 UU 35 Tahun 2014.

"Kejadian ini diawali dengan biasa lah anak-anak sebaya. Mungkin saling bermain, menjadi ketersinggungan akhirnya terjadi sebagaimana video beredar di media sosial," tutur dia.

Perundungan pertama, terjadi pada Jumat 2 Juni 2023. Kemudian kembali terjadi perundungan terhadap korban setelah kasus dimediasi Polsek Cicendo.

Dalam video terlihat korban dipukuli bertubi-tubi oleh para pelaku. Korban menderita luka fisik dan psikis.

Korban menderita sakit di bagian leher. Kemudian di pinggang dan tangan. Diduga korban mengalami luka dalam.

"Secara psikis, sangat jelas ada. Bahkan anak ini (korban) trauma, takut liat banyak orang. Takut liat orang berkumpul. Khusus di temen-temen sebaya," ucap dia.

Kejadian ini, ujar Boyke Luthfiana Syahrir, membuat keluarga korban sangat terpukul. "Kita juga bisa merasakan dua posisi. Saya secara pribadi, mau jadi orang tua korban maupun pelaku, rasanya seperti apa gitu," ujar Boyke.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, kasus perundungan itu telah ditangani penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung. "Masih proses di PPA Porlestabes (Bandung)," kata Kapolrestabes Bandung.

Diberitakan sebelumnya, perundungan terjadi pada Jumat 2 Juni 2023 sekitar pukul 15.30 WIB. Kemudian Senin dan Rabu (5 dan 7/6/2023). 

Lokasi perundungan yang videonya viral di dekat SDN Kresna Jalan Kresna, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Perekam video yang viral di media sosial (medsos) pada Kamis (8/6/2023) itu juga pelaku perundungan. 

Dalam video di medsos Instagram, @kitasemuaadalahpenolong, terlihat 2 bocah yang masih duduk di bangku SD dirundung, dipukuli oleh teman-temannya sampai lemas. 

Korban yang bertubuh lebih kecil hanya diam terduduk menyender di tembok. Para pelaku berkali-kali memukuli wajah, kepala, dan tubuh.

Bahkan para pelaku menendang wajah, kepala, dan tubuh korban. Setelah para pelaku berhenti memukuli, korban terlihat lemas. 

Tetapi saat korban membuka dua tangannya yang melindungi kepala, tiba-tiba tendangan mendarat di wajahnya. Para pelaku lain kembali memukuli korban.

Setelah itu, para pelaku memukuli korban kedua, secara bergantian. Korban yang mengenakan kaus hitam dan celana merah hanya pasrah dipukuli teman-temannya.

Korban kedua berdiri menyender tembok sambil memegangi belakang kepala dan tubuhnya. Para pelaku memukuli korban karena diperintah oleh anak yang tubuhnya lebih besar diduga duduk di bangku SMP.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut