Covid-19 di KBB Bikin Merinding, Ada 666 Kasus dalam Sembilan Hari

BANDUNG BARAT, iNews.id - Peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sangat mengkhawatirkan. Dalam sembilan hari terakhir terdapat 666 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itulah yang menjadi penyebab kabupaten ini kembali terjerembab ke zona merah atau daerah risiko tinggi penyebaran Covid-19 berdasarkan penilaian dari provinsi.
"Memang kasusnya naik cukup drastis. Ada 666 kasus dari tanggal 1-9 Juni, rata-rata dalam sehari bertambah sekitar 70 orang, dan yang meninggal ada 12," sebut Juru Bicara Satgas Covid-19 Pemkab Bandung Barat, Agus Ganjar Hidayat kepada wartawan, Rabu (9/5/2021).
Dia menjelaskan, berdasarkan data dari Satgas Covid-19 KBB dari tanggal 1-9 Juni 2021 ada penambahan 666 kasus positif Covid-19. Walaupun sebenarnya angka positif itu juga diikuti dengan jumlah kesembuhan yang mencapai 441 orang.
Pada tanggal 1 Juni terdapat penambahan 71 kasus, 2 Juni dengan 36 kasus, 3 Juni 74 kasus, 4 Juni 72 kasus, 5 Juni 85 kasus, 6 Juni 73 kasus, 7 Juni 76 kasus, 8 Juni 66 kasus, dan 9 Juni dengan penambahan terbanyak mencapai 93 kasus dalam sehari.
Sementara angka kesembuhan sejak tanggal 1 Juni mencapai 50 orang dalam sehari, 2 Juni 60 orang, 3 Juni 31 orang, 4 Juni 39 orang, 5 Juni 39 orang, 6 Juni 28 orang, 7 Juni 42 orang, 8 Juni 82 orang, dan pada 9 Juni sebanyak 70 orang dinyatakan sembuh.
"Dari data-data itu, kecamatan yang menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19 berasal dari Kecamatan Padalarang, Ngamprah, dan Lembang," ujarnya.
Menurut dia, melonjaknya kasus Covid-19 di KBB disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya kemunculan klaster pengajian, perkantoran, dan pernikahan. Lalu diperparah oleh mobilitas masyarakat pada saat mudik dan libur Lebaran beberapa pekan lalu.
Pihaknya mengaku mobilitas masyarakat saat ini susah ditekan. Upaya yang akan coba dilakukan adalah dengan mengoptimalisasi kehadiran Satgas Covid-19 mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat RT. Sebab mereka yang mengetahui keluar masuk orang dan kegiatan-kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan.
"Adanya Satgas di tingkat RT akan dioptimalisasikan lagi untuk menekan kasus penyebaran. Tapi masyarakat juga harus mendukung dengan tetap disiplin menjalankan prokes," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi