Kabar Duka, Penyanyi Balada Bandung Mukti Mukti Tutup Usia

BANDUNG, iNews.id - Kabar duka datang dari Kota Bandung. Penyanyi balada Hidayat Mukti atau akrab disapa Mukti Mukti meninggal dunia pada usia 54 tahun di Rumah Sakit Borromeus, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, Senin (15/8/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. 

"Inalilahi Wainalilahi Rojiun, jam 16.00 WIB, Mukti Mukti wafat, semoga amal baiknya diterima Allah SWT. Amin, " kata Matdon seniman Bandung di WhatsApp group (WAG). 

Baca Juga

Bandara Husein Bandung Belum Buka Penerbangan Internasional, Banyak Slot Kosong

Almarhum saat ini akan segera disemayamkan di rumah duka di Jalan Batu Permata I No.11D, Margacinta, Bandung. Rencananya, almarhum Mukti Mukti akan dimakamkan di Rumah Konser Mukti-Mukti, Cijeruk, Rancakalong, Sumedang pada Selasa (15/8/2022). Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka ke lokasi permakaman pukul 08.00 WIB.

Diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, almarhum sering jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Tadi pagi, Mukti Mukti dikabarkan dibawa ke rumah sakit. Kondisi kesehatannya terus memburuk dan tak sadarkan diri, sehingga dipasang ventilator. 

Baca Juga

JPU Minta Majelis Hakim PN Bale Bandung Tolak Eksepsi Kuasa Hukum Doni Salmanan

"Mohon doa, Mukti Mukti sekarang di RS Borromeus. Kondisinya sekarang tidak sadar dan dipasang Ventilator. Mohon doa yang terbaik. Dari sejak subuh dipasang Ventilator. Semoga Allah memberikan kekuatan," tulis Matdon. 

Baca Juga

Ratusan Perempuan Bandung Raya Gabung Relawan Srikandi Ganjar Jawa Barat

Sekitar pukul 15.30, Matdon kembali menginformasikan bahwa kondisi Mukti MUkti terus memburuk. Hingga kabar duka pada pukul 16.00 WIB, Mukti Mukti dinyatakan meninggal dunia. 

Selama hidup, Mukti Mukti dikenal sebagai musisi balada Kota Bandung. Dia mulai membawakan lagu lagu balada lewat kaset, sejak 1990 an. Dia dikenal sebagai musisi yang konsisten bermusik dengan akustik.

Baca Juga

Oknum Ustaz di Bandung Diduga Cabuli Santriwati, Korban Lapor Polisi

Lagu-lagunya berlirik lugas, menyuarakan tentang kondisi sosial dan politik. Simak saja lagu Cijerah yang liriknya ditulis Matdon. Lagu ini bercerita tentang perubahan kawasan Cijerah yang semula asli berubah menjadi sibuk dengan arus lalu lintas kendaraan dan polusi udara yang menyesakkan.

Editor: Agus Warsudi