get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Ramadhan, MNC Peduli Bagikan Bantuan ke Panti Penyandang Disabilitas di Bogor

Jelang Ramadhan Harga Sembako Meroket, Pemprov Jabar Akan Gelar Operasi Pasar Serentak

Kamis, 10 Maret 2022 - 12:40:00 WIB
Jelang Ramadhan Harga Sembako Meroket, Pemprov Jabar Akan Gelar Operasi Pasar Serentak
Harga beberapa komoditas bahan pokok meroket menjelang Ramadhan 2022. (FOTO: iNews.id)

BANDUNG, iNews.id - Menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2022, harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok di pasaran meroket. Untuk mengatasi masalah itu, Pemprov Jawa Barat berencana menggelar operasi pasar serentak di semua kabupaten dan kota.

Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemprov Jabar Taufiq Budi Santoso mengatakan, telah menggelar rapat perkembangan harga dan ketersediaan stok kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan, khususnya bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2022.

Rapat bertujuan mengidentifikasi ketersediaan kebutuhan pokok, menjaga stabilitas harga, dan menjamin rantai pasok distribusi komoditas. Namun dipastikan stok sembako di Jabar dalam kondisi aman. 

"Menteri Pertanian mengatakan stok kebutuhan pangan di Indonesia dalam posisi aman. Kami harus melihat kondisi di kabupaten dan kota di Jabar bagaimana," kata Asisten Bidang Ekbang Setda Pemprov Jabar, Kamis (9/3/2022).

Taufik Budi Santoso menyatakan bahwa dalam sebulan terakhir, beberapa harga komoditas kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Seperti kedelai, minyak goreng, gas, daging, serta beberapa komoditas sayuran. Hal itu dikhawatirkan akan mendorong inflasi di Jabar, terutama selama Ramahdan dan Idul Fitri. 

Pemprov Jabar pun sudah dan akan melakukan sejumlah upaya untuk mengendalikan harga dan menjaga stok kebutuhan pokok. Salah satunya melaksanakan operasi pasar secara serentak di kabupaten dan kota melalui dinas terkait. 

Dialog dan komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait ketersediaan hingga distribusi kebutuhan pokok, ujar Taufik Budi Santoso, harus segera diinformasikan kepada masyarakat melalui saluran komunikasi yang tepat untuk mencegah panic buying dan menyediakan layanan informasi serta pengaduan masyarakat untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.

"Bansos untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Ini juga harus dipikirkan seperti tahun lalu, agar mereka bisa membeli kebutuhan pokok jika nanti harga naik menjelang Idul Fitri.  Siapkan anggaran, cari solusi jika belum ada anggaran," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar Eem Sujaemah mengatakan, dua minggu menjelang Idul Fitri, pihaknya akan menggelar operasi pasar murah bersubsidi bekerja sama dengan PT Agro Jabar serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar.

Terkait stok dan harga kebutuhan pokok, Eem memastikan bahwa stok dan harga kebutuhan pokok cukup aman. Namun, dia mengakui, beberapa komoditas saat ini mengalami kenaikan akibat produksi yang berkurang, seperti cabe merah yang naik tajam hingga 30 persen pada bulan Februari dibandingkan Januari 2022 lalu. 

Sejumlah komoditas lain pun mengalami kenaikan harga, namun masih wajar, seperti beras, bawang merah, bawang putih, daging sapi, dan daging ayam. 

Terkait minyak goreng, Eem Sujaemah, juga meyakinkan harga minyak goreng di pasar ritel dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Namun, dia mengakui, khusus minyak goreng terjadi kekosongan pasokan. Untuk mengatasinya, kegiatan operasi pasar khusus minyak goreng juga sudah dilakukan di sejumlah lokasi di Jabar.

"Dalam seminggu, kami tiga kali lakukan evaluasi terkait operasi pasar minyak goreng. Memantau pasar ritel dan pasar tradisional. Estimasi ketersediaan kami tahun ini sekitar 531.712 liter," kata Eem Sujaemah. 

Eem menyatakan bahwa stok kedelai saat ini mencapai 300.000 ton. Dengan rincian 150.000 ton sudah tersedia di gudang importir dan sisanya sudah siap dikirim. Sehingga, menurutnya, pengusaha tahu tempe tidak perlu mengkhawatirkan stok kedelai.

"Meski begitu, ada kenaikan harga kedelai impor yang bakal berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe atau ukurannya akan diperkecil, agar harga tidak naik di tingkat konsumen," ujarnya.

Kepala Bulog Wilayah Jabar Faisal mengatakan, stok beras di Jabar saat ini, bahkan hingga akhir 2022 sangat mencukupi. "Stok di gudang di Jabar sekitar 150.000 ton. Akan ada tambahan karena sebentar lagi masuk panen," kata Faisal. 

Faisal menyatakan, Bulog Jabar juga sudah melaksanakan operasi pasar khusus minyak goreng dan sudah tersalurkan sebanyak 300.000 liter di sejumlah kota dan kabupaten di Jabar. 

Menurutnya, Bulog telah memesan 800.000 liter minyak goreng, namun masih menunggu kiriman distributor. "Kami juga siap memasok kebutuhan operasi pasar beras, gula pasir, dan daging, atau untuk bansos Jabar," kata Faisal.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut