Jelang Debat Pilgub Jabar, Sudrajat-Syaikhu Siapkan Jawaban Strategis
 
                 
             
                BANDUNG, iNews.id – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Sudrajat-Ahmad Syaikhu telah mempersiapkan diri untuk menghadapi acara debat pilgub kedua yang berlangsung di Balarium Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, Senin (14/5/2018).
Menurut Sudrajat, kegiatan debat terbuka Pilgub Jabar ini akan menjadi bagian dari rangkaian kampanye pasangan Asyik untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat Jabar dan warga Indonesia. Dia dan Syaikhu berupaya memberikan jawaban yang tepat sesuai dengan tema debat kali ini terkait dengan lingkungan hidup, sumber daya alam, energi dan pangan, pertanian, kelautan dan kehutanan, serta pertambangan.
 
                                    “Saya dengan Pak Syaikhu sudah mempersiapkan semuanya dengan tertib dan timses dari Sudrajat-Syaikhu telah mempersiapkan segala-galanya,” kata Sudrajat, Senin (14/5/2018).
Sudrajat mengungkapkan, sesuai tema debat kedua Pilgub Jabar, dia telah mempersiapkan lima isu yang bakal menjadi pertanyaan utama. Masing-masing isu punya solusi. Penyelesaian masalah harus terintegrasi dan menggunakan kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Selain itu, pasangan Asyik akan memanfaatkan anggaran belanja daerah semaksimal mungkin untuk mencari solusi baru, terutama masalah lingkungan.
 
                                    “Industi harus ramah lingkungan, berdagang harus ramah lingkungan, sungai harus bersih. Sehingga kalau kita ingin fokus kepada perbaikan lingkungan, maka pembangunan di Jawa Barat akan berkelanjutan, itu yang paling penting. Semua sektor ekonomi, industri, perdagangan, kesehatan, pendidikan, harus berbasis dan berorientasi kepada lingkungan yang berkelanjutan,” ujar dia.
Diketahui, KPU Jabar kembali menggelar debat kedua bagi empat pasangan calon gubernur Jabar di Balariung UI, Kota Depok, Jabar. Adapun tema debat kali ini terkait dengan lingkungan hidup, sumber daya alam, energi dan pangan, pertanian, kelautan dan kehutanan, serta pertambangan.
Editor: Maria Christina
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                