get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Video Kiper Persima Majalengka Dipukul Pemain Perses Sumedang di Piala Pertiwi

Insiden Pemukulan Kiper, Persima Majalengka Kirim Surat ke PSSI, Ini Isinya

Rabu, 01 Maret 2023 - 14:57:00 WIB
Insiden Pemukulan Kiper, Persima Majalengka Kirim Surat ke PSSI, Ini Isinya
Tangkapan layar detik-detik saat dan setelah pemukulan terjadi. (FOTO: video viral)

MAJALENGKA, iNews.id - Kericuhan kecil sebagai dampak dari pemukulan pemain Perses Sumedang terhadap pemain Persima Majalengka pada Piala Pertiwi berbuntut panjang. Pihak Persima Majalengka mengirim surat terbuka kepada Ketua PSSI Erick Thohir.

Sekretaris Umum Persima Majalengka Jhoni Gumilar mengatakan, pihaknya sengaja tidak membuat surat protes dan memilih mengirim surat terbuka. Dia beralasan, surat protes tidak akan mengubah hasil tersebut.

"Kami managemen sudah bikin surat terbuka, karena kami tidak mau bikin surat protes. Surat protes itu tidak mengubah hasil dan hanya menguntungkan pihak Provinsi Jabar," kata Jhoni.

"Ketika kami layangkan surat, harus keluarkan Rp3 juta untuk uang protes. Daripada buang-buang uang untuk itu, saya kirim surat terbuka ke beberapa media dan ditunjukkan langsung kepada ketua PSSI, Erick Thohir. Di dalamnya ada 5 poin," ujar dia.

Sementara, dalam surat tersebut setidaknya ada lima point yang disampaikan pihak Persima Majalengka. Dia berharap, surat tersebut bisa menjadi bahan evaluasi untuk dunia sepakbola ke depannya.

"Semoga dipahami bahwa ketika kami bertindak dan melakukan ini semua bukan karena benci, tapi karena kecintaan kami terlalu besar kepada sepak bola Indonesia. Jangan benci kami karena secarik kertas yang berisikan curhatan dan keluh kesah," ucap dia.


Sementara itu, Berikut isi surat terbuka Persima Majalengka untuk Erick Thohir:

Kepada,

Yth.
Bapak Erick Tohir 
(Ketua Umum PSSI)
Di
Jakarta

Assalamu’alaikum wr wb.
Salam Sepak Bola,

Bapak Ketua Umum PSSI yang terhormat, perkenalkan kami manajemen tim Persima Majalengka yang saat ini sedang mengikuti Kompetisi Piala Pertiwi Jawa Barat Tahun 2022/2023 yang diselenggarakan oleh Asprov PSSI Jawa Barat yang bertempat di Stadion Ahmad Yani Kabupaten Sumedang dari tanggal 18 Pebruari 2023 sampai dengan 01 Maret 2023. 

Seiringnya perjalanan kompetisi, alhamdulillah…Kami mampu menembus 4 besar dan pada pertandingan semifinal dengan NP 19 yang mempertemukan tim kami Persima Majalengka dengan Tim Perses Sumedang yang dipimpin langsung oleh Wasit Jajang Yusup dari Kabupaten Tasikmalaya, Asisten wasit 1 Ferawati dari Kabupaten Bandung, Asisten Wasit 2 Desi dari Kota Tasik dan Wasit Cadangan Bachtiar Wildan dari Kota Bandung. 


Dari awal kepemimpinan wasit, dari kacamata kami pemimpin pertandingan beberapa kali melakukan keputusan yang keliru, dan puncaknya di saat pluit panjang dibunyikan menandakan berakhirnya waktu normal dengan skor sementara masih imbang tanpa gol. Kronologisnya di menit injury time (menit 82), tim lawan mendapat kesempatan tendangan bebas tepat di depan garis kotak enam belas, eksekutor tendangan bebas tim Perses Sumedang melakukannya dengan baik langsung mengarah tepat ke gawang namun dapat ditepis sempurna oleh penjaga gawang pengganti (Kesya Zahrotu Nissa) yang baru saja masuk menggantikan penjaga gawang kami yang dikartu merah akibat pelanggaran tersebut di atas dan tak berselang lama wasit meniup pluit tanda berakhirnya waktu normal. 

Setelah pluit dibunyikan semua pemain menuju benchnya masing-masing, sang penjaga gawang yg menjadi pahlawan menepis tendangan bebas pun berjalan menuju bench Persima sambil sumringah kegirangan, disaat sedang merayakan keberhasilannya menepis peluang Perses untuk mencetak gol datanglah pemain Perses (Nomor Punggung 21 Novi Sovianti) berlari dari belakang dan memukulnya hingga tersungkur. 

Maka terjadilah kericuhan yang tidak bisa dihindarkan. Sebelum kick off extra time dilanjutkan, kedua pemain dipanggil wasit dan diperingati serta wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Kesya Zahrotu Nissa penjaga gawang Persima dan kartu kuning juga untuk pemain Perses Novi Sovianti yang melakukan pemukulan. Keputusan ini yang kami protes dan manajemen tim mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan pertandingan.


Ini bentuk harga diri tim, bukan egoisme, kami lakukan ini sudah berdasarkan pertimbangan yang matang, jika dilanjutkan akan terjadi friksi yg lebih besar diantara pemain dan lainnya. Dengan kejadian tersebut di atas, ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, yaitu:

1) Bila kesalahan yang dilakukan pemimpin pertandingan karena ketidakmampuan, maka harus dilakukan pembinaan dan evaluasi,
2) Bila kesalahan disengaja karena faktor lain, maka berikan sanksi berjenjang secara adil,
3) Lakukan peninjauan ulang terhadap sistem penugasan perangkat pertandingan, sistem pengaturan penggajian dan lepaskan kewajiban tuan rumah untuk membiayai apapaun dalam penyelenggaraan kompetisi,
4) Evaluasi secara sistemik dari semua elemen,
5) Berikan sanksi bagi siapapun yang terlibat dalam skenario pertandingan di lapangan (match fixing).

Semoga dipahami bahwa ketika kami bertindak dan melakukan ini semua bukan karena benci, tapi karena kecintaan kami terlalu besar kepada sepak bola Indonesia. Kami sadar, kami manusia biasa yang hanya memiliki keinginan untuk kemajuan sepak bola di negeri tercinta ini, jangan benci kami karena secarik kertas yang berisikan curhatan dan keluh kesah kami. Terima kasih atas perhatian bapak, semoga bapak dapat mengemban tugas dengan baik serta mengembalikan marwah sepak bola yang murni tanpa intrik dan skenario untuk sebuah ambisi kemenangan dari segelintir orang. 

Wassalaamu’alaikum, Wr. Wb.

Manajemen Tim,
Hendro, SH.,MH.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut