Imbas Perang Rusia-Ukraina, Kapal Dagang Asing Banyak Berlabuh di Indonesia
BANDUNG, iNews.id - Imbas perang Rusia-Ukraina, sejumlah kapal besar dagang dari beberapa negara asing berlabuh di Indonesia. IPC Terminal Petikemas (TPK) mencatat penambahan volume kedatangan kapal dalam beberapa pekan terakhir.
"Beberapa kapal besar yang mestinya di Singapura atau Malaysia, mereka transit di Indonesia karena terjadi antrean di Singapura akibat perang Rusia-Ukraina," kata Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPC TPK David Sirait, Kamis (17/3/2022).
Menurut David Sirait, kedatangan kapal besar tersebut tak mengganggu aktivitas bongkar muat barang di beberapa terminal peti kemas yang dikelola IPC TPK. Karena, secara kapasitas cukup memadai.
Imbas perang Rusia-Ukraina, ujar David Sirait, saat ini belum terasa ada dampak negatif bagi Indonesia. Apalagi volume ekspor migas Indonesia ke Ukraina tidak terlalu besar. Begitupun kegiatan impor ekspor ke Rusia.
Selain itu, IPC TPK juga kembali dipercaya melayani rute baru Internasional yang dibuka oleh Meratus Line. Kapal MV Meratus Sorong yang melayani direct call ke negeri tirai bambu dengan rute baru bernama China Indo Express/CIX (Jakarta–Semarang–Surabaya–Qingdao–Shanghai), telah sandar di Terminal 3 Tanjung Priok.
“Layanan direct call merupakan peluang bagi peningkatan perdagangan barang dan jasa serta mendukung peningkatan ekonomi Indonesia terutama dibidang ekspor dan impor. Kami selaku operator terminal akan terus melakukan inisiatif strategis dengan menggandeng shipping company untuk membuka rute-rute baru,” ujar David Sirait.
Kapal MV Meratus Sorong dengan LOA 153 meter dan draught 9,5 meter ini akan membawa 415 TEUs petikemas yang dimuat di Terminal 3 IPC TPK, Tanjung Priok. Adapun total kapasitas penuh dari kapal ini sebanyak 1.272 TEUs petikemas.
Sementara itu, IPC Terminal Peti Kemas (TPK) optimistis mampu mencatat laba hingga Rp2,6 triliun pada tahun ini, seiring membaiknya kinerja ekspor impor Indonesia. Target pendapatan ini tercatat terus naik, setelah sebelumnya sempat terkoreksi pada awal pandemi.
Direktur Utama IPC TPK Wahyu Hardiyanto mengatakan, menjalani tahun 2022, IPC TPK menargetkan kinerja IPC TPK semakin tinggi. Target ini meliputi dan tidak terbatas pada throughput petikemas 2,8 juta TEUs, tapi juga pendapatan sebesar Rp2,6 triliun dengan EBITDA Rp236,7 miliar.
"Dengan transformasi terminal, kami mampu mengintegrasikan peralatan dengan baik di tengah pandemi Covid-19 dan IPC TPK berhasil meningkatkan pelayanan operasi terminal. Pelayanan terminal di tahun 2021 meningkat 5,4 persen dari 2020 dengan kinerja operasi sebesar 2,72 Juta TEUs setelah sebelumnya 2,58 Juta TEUs pada tahun 2020," kata Wahyu pada media gathering IPC Terminal Peti Kemas di Bandung.
Membaiknya kinerja IPC TPK, menunjukkan kinerja operasi mengalami peningkatan seiring dengan pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Kinerja ekspor dan impor Indonesia juga terus membaik dengan baiknya volume peti kemas.
Editor: Agus Warsudi