Heboh, Warga Sukaraja Sukabumi Temukan Mayat Tergantung di Pohon Durian
SUKABUMI, iNews.id - Sesosok mayat misterius tergantung di sebuah pohon durian, menghebohkan warga Kampung Selaawi RT 04/07, Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Selasa (13/12/2022) pagi. Mayat berjenis kelamin laki-laki itu belum diketahui identitasnya.
Camat Sukaraja, Erry Erstanto mengatakan, mayat tersebut pertama kali diketahui oleh warga setempat bernama Upan, yang merupakan pemilik kebun kacang tempat ditemukannya korban sekitar pukul 06.00 WIB.
"Setelah memgetahui kejadian itu, saksi mata ini langsung melaporkan kepada tokoh masyarakat setempat dan Pemerintah Desa Selaawi. Lalu mereka melaporkan ke Polsek Sukaraja dan tidak berselang lama, petugas gabungan langsung menuju ke lokasi ditemukan mayat yang tergantung tersebut," ujar Erry kepada MNC Portal Indonesia.
Pada saat mayat ditemukan, lanjut Erry, identitas korban belum dapat diketahui. Selain itu, keterangan warga sekitar pun tidak ada yang mengenali jasad pria misterius tersebut. Sementara, untuk ciri-cirinya mayat, berjenis kelamin laki-laki menggunakan sandal jepit, kameja kotak coklat dan celana pendek.
"Iya, identitas korban masih ditelusuri oleh berbagai pihak dan korban sudah di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi oleh pihak kepolisian," tambah Erry.
Sementara itu, Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi membenarkan adanya kejadian penemuan mayat laki-laki. Mayat sudah dievakuasi ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
"Memang betul, tadi kami mengevakuasi mayat laki-laki ke rumah sakit Bunut (RSUD R Syamsudin SH)," ujar Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi.
Dari Pihaknya mengamankan beberapa barang bukti berupa 1 unit telepon seluler, bungkus bekas rokok dan sepasang sandal. Adapun hasil identifikasi sementara, mayat laki-laki tersebut berinisial M (40), warga Limbangan Sukaraja Sukabumi.
"Terkait hal ini, kami tentunya akan lakukan penyelidikan, melakukan olah TKP dan mencari informasi lainnya kepada warga sekitar yang mungkin mengetahui kejadian tersebut," ujar Dedi.
Editor: Asep Supiandi