get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Cipanas yang Bisa Jadi Pilihan Liburan Lebih Lancar

Harga Jengkol di Cianjur Naik Jadi Rp60.000 per Kg

Kamis, 16 Juli 2020 - 17:45:00 WIB
 Harga Jengkol di Cianjur Naik Jadi Rp60.000 per Kg
Harga jengkol di pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, melambung sejak satu pekan terakhir Rp60.000 per kilogram. (Foto Antara).

CIANJUR, iNews.id - Harga jengkol di pasar tradisional Cianjur, Jawa Barat, melambung mencapai Rp60.000 per kilogram. Penyebabnya stok di tingkat distributor minim dan tingginya permintaan.

"Pekan ini melambung dari harga normal Rp20.000 per kilogram sempat naik menjadi Rp32.000 pada minggu pertama bulan Juli dan melambung hingga Rp60.000 per kilogram minggu ini," kata pedagang jengkol Rahmat di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Kamis (16/7/2020).

Dia menjelaskan mahalnya harga jengkol di tingkat distributor membuat pedagang di sejumlah pasar terpaksa menaikkan harga. Harga jengkol kini melebihi harga daging ayam yang hanya dijual Rp35.000 per kilogram. Mahalnya harga tersebut diduga akibat minimnya stok ditingkat agen atau distributor.

Harga normal jengkol per kilogram di tingkat distributor biasanya Rp8.000 per kilogram, katanya, namun saat ini melambung menjadi Rp46.000 per kilogram. Meskipun mahal melebihi harga daging ayam, tingkat pembelian sebulan terakhir tetap tinggi.

"Pembeli seperti tidak terpengaruh dengan mahalnya jengkol, tingkat pemakaian sepanjang bulan ini tetap tinggi. Perkiraan kami harga akan kembali normal ketika stok di tingkat distributor kembali banyak," katanya.

Kepala UPTD Pasar Cipanas Heru Haerul Hakim mengatakan sejak satu pekan terakhir harga jengkol di pasar tersebut, meroket hingga melebihi harga daging ayam. Minimnya stok di tingkat distributor diduga menjadi penyebab tingginya harga jengkol.

"Meskipun mahal jengkol tetap dicari, informasi petugas di lapangan, setiap harinya pedagang dapat menjual jengkol hingga setengah ton, meski harganya melambung tinggi. Kami menduga minimnya stok menjadi penyebab naiknya harga jengkol," katanya.

Sementara beberapa orang ibu rumah tangga yang ditemui mengatakan jengkol tetap menjadi hidangan favorit di warung, meski harga mahal.

"Berat sih, namun dapat disiasati dengan menaikkan harga sedikit karena masakan jengkol yang bisa disemur atau digoreng harus tetap ada karena menjadi menu andalan di warung makan yang sudah memiliki banyak pelanggan," kata Eni Sumiyati, pemilik rumah makan di Kecamatan Cianjur.

Editor: Faieq Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut