get app
inews
Aa Text
Read Next : Setelah BBM, Tarif Air PDAM Kota Bandung Bakal Naik 30-40 Persen pada November 2022

Harga BBM Naik, Ini Multiplier Effect di Masyarakat Menurut Kepala BI Jabar

Senin, 05 September 2022 - 10:30:00 WIB
Harga BBM Naik, Ini Multiplier Effect di Masyarakat Menurut Kepala BI Jabar
Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto. (Foto: Arif Budianto)

BANDUNG, iNews.id - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan menimbulkan multiplier effect atau berdampak terhadap beberapa sektor. Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Herawanto menyebut dampak yang akan muncul adalah potensi kenaikan harga pangan.

Karena itu, Bank Indonesia meminta semua pihak bisa menekan dampak kenaikkan BBM ini agar tidak terlalu menyebabkan inflasi atau kondisi melambungnya harga-harga komoditas secara massal dan meluas sehingga tidak terjangkau oleh konsumen atau masyarakat. 

Kenaikan BBM ini, kata Herawanto, harus diikuti langkah konkret semua pihak untuk menjaga agar tidak memberi dampak lebih besar.

"Kita harus lihat ke depan dan jaga second round event. Kita harus bisa jaga harga barang agar tidak naik terlalu tinggi," kata Kepala BI Jabar pada acara penutupan Digital and Sharia Economic Festival (Digisef) di Mal Ciwalk. 

Salah satu yang harus mendapatkan perhatian, ujar Herawanto, adalah potensi kenaikan harga pangan. Potensi kenaikan harga pangan ini bisa ditekan jika arus distribusi bisa dijaga. Jangan sampai ada banyak biaya angkutan yang menyebabkan ongkos distribusi naik. 

"Pemda (pemerintah daerah) juga disiplin. Misalnya, melancarkan arus barang, jangan sampai menambah beban. Ongkos angkutan yang tidak perlu naik, jangan naik, " ujar Herawanto.

Jika perlu, tutur Kepala BI Jabar, ada subsidi terhadap angkutan bahan baku pangan agar harga pangan tidak naik. Walaupun, Herawanto sendiri optimistis kenaikan BBM ini tidak akan membuat inflasi naik tajam. Dia berkeyakinan inflasi masih bisa ditekan dan dikendalikan. 

Begitu pun terkait ekonomi Jawa Barat ke depan, Kepala BI Jabar, berkeyakinan momentum pertumbuhan ekonomi bisa terus dijaga. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator ekonomi yang terus membaik. Seperti angka investasi yang terus naik. 

"Perkembangan keuangan syariah di Jabar positif sudah bagus tapi masih belum optimal. Oleh karena itu, pihaknya menggelar kegiatan Digital and Sharia Economic Festival (Digisef) kerja sama dengan berbagai pemerintah daerah," tuturnya.

Di acara Digisef ini, kata Herawanto,, ada nuansa digital dalam ekonomi keuangan syariah. Serta, mengangkat tema juga pada ketahanan pangan ada teknologi digital. "Kegiatan ini akan jadi nilai tambah Kota Bandung selama tiga hari digelarnya Digisef 2022.  Transaksi dan bisnis matching di event ini meningkat dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan pasca pandemi ekonomi meningkat," paparnya.

Herawanto mengatakan, dengan perkembangan teknologi, digitalisasi keuangan syariah harus bisa mengikuti. Karena, berbicara ekonomi keuangan syariah maka akan mengarah pada bidang bisnis skala besar dan kecil. 

Karena itu,, ekonomi keuangan syariah harus menggunakan digitalisasi. Selain itu, ada satu hal yang sangat penting dikampanyekan. Yakni, potensi ekonomi syariah kebermanfaatan untuk semua tidak memandang SARA. Ini penting sekali krn ada yg melihat ekonomi syariah untuk agama tertentu.

Perkembangan ekonomi syariah, harus ditekankan pada fungsi rahmatan lil alamin. Serta, perlu mengembangkan inklusivitas dan fungsi suitability. Pengembangan peradaban, harus tak lekang oleh waktu dan dinamis mengikuti perkembangan zaman. "Ekonomi syariah harus jadi alternatif ekonomi yang efisien dan efektif," katanya.

"Salah satu indikator pertumbuhan positif ekonomi syariah di Jabar adalah penyaluran pembiayaan. Yakni, pada kuartal 1 sebesar 13,19 persen, Kuartal 2 sebesar 15,5 persen dan kuartal 3 sebesar 15,7 persen," ucap Herawanto.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut