Gempa Pangandaran M 5,3 Dipicu Pergeseran Lempeng Indo Australia

BANDUNG, iNews.id - Gempa bumi magnitudo 5,3 mengguncang Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022) dini hari. Getaran gempa terjadi akibat pergeseran lempeng Indo Australia.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setyo Prayitno menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta, Kabupaten Cianjur dengan skala intensitas II- III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan truk berlalu.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami," kata Bambang.
Hingga pukul 03.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ujarnya.
Editor: Reza Yunanto