JAKARTA, iNews.id - Gempa bumi beruntun mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat hingga menimbulkan kerusakan, Minggu (31/12/2023). Ketiga gempa yang terjadi kekuatannya di bawah magnitudo 5.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap alasan yang membuat gempa bumi di Sumedang getarannya bisa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat meski berkekuatan M4,1, M3,4 dan M4,8.
PVMBG Sebut Gempa Sumedang Dipicu Sesar Cielunyi, Rumah Warga 3 Kecamatan Rusak
Menurutnya, gempa bumi yang terjadi di Sumedang merupakan bagian dari rentetan gempa yang terjadi sebelumnya. Gempa pertama terjadi pukul 14.32 WIB dengan magnitudo 4,1 pada kedalaman 7km.
"Jadi ini gempa dangkal. Meski magnitudonya kurang dari 5, tapi karena dangkal, akhirnya menjadi gempa yang dirasakan cukup kuat. Dan karena bangunannya juga belum standar tahan gempa, akhirnya juga menimbulkan kerusakan," ujar Dwikorita, Minggu (31/12/2023).
Update Gempa Sumedang: 53 Rumah Rusak, Ratusan Pasien 2 RSUD Diungsikan
Gempa kedua terjadi pada pukul 15.38 WIB atau kurang lebih 1 jam kemudian dengan magnitudo 3,4. Kedalamannya kata dia, lebih dangkal lagi atau lebih dekat ke permukaan yaitu 6km.
Kemudian, gempa yang ketiga dengan magnitudo 4,8 dengan kedalaman lebih dangkal lagi yaitu 5 km terjadi pukul 20.34 WIB.
2 Ruangan RSUD Sumedang Rusak Diguncang Gempa, Pasien Dievakuasi
"Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi tersebut berlokasi di darat, makannya cukup dirasakan karena berlokasi di darat. Ibaratnya di bawah kaki kita, pada kedalaman yang cukup dangkal hingga 5 km di Kota Sumedang dan sekitarnya," ujarnya.
Gempa Susulan M 4,8 Guncang Sumedang Jelang Tahun Baru, Berpusat di Darat
Sebelumnya, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman menyebut berdasarkan pendataan yang dilakukan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang, gempa bumi berdampak terhadap RSUD Sumedang dan RSUD Pakuon. Selain itu ada 53 rumah warga rusak di Babakan Hurip, Sumedang Selatan.
Editor: Donald Karouw