Gempa Beruntun di Sesar Lembang dan Kertasari, Pemkab Bandung Terbitkan Edaran Kesiapsiagaan
BANDUNG, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menerbitkan Surat Edaran kesiapsiagaan gempa menyusul aktivitas gempa beruntun di Sesar Lembang dan Sesar Kertasari. Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi kegempaan yang semakin sering terjadi dalam dua bulan terakhir.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan, sudah terjadi empat kali gempa di wilayah Sesar Lembang dengan magnitudo 2,7 dalam dua bulan terakhir.
“Sesar Lembang ini memang dari dua bulan yang lalu ya. Karena saat ini sudah empat kali ada gerakan 2,7 magnitudo. Sudah empat kali ini,” ujar Dadang, Senin (25/8/2025).
Menurut Dadang, berdasarkan informasi para ahli, potensi gempa di kawasan tersebut bisa mencapai magnitudo 8. Namun dia berharap gempa kecil yang terjadi dapat mengurangi risiko gempa besar.
“Saya bukan menakut-nakuti ya, berdasarkan informasi yang saya terima bisa mencapai magnitudo 8. Tetapi kalau secara logika saya, kalau sudah bertahap 2,7 mudah-mudahan tidak terjadi yang 8 magnitudonya,” ujarnya.
Pemkab Bandung tetap menyiapkan langkah mitigasi bencana. Dadang menegaskan Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Kabupaten Bandung Cakra Amiyana sudah ditugaskan untuk memastikan kesiapsiagaan berjalan optimal.
“Tetap mitigasi bencana ini kami lakukan. Pak Sekda sebagai Kepala BPBD dan Kalak BPBD ada di BPBD. Tentu harus selalu siap siaga,” katanya.
Dia menyebutkan, wilayah yang paling rawan berada di Kecamatan Cilengkrang dan Cimenyan. Sedangkan daerah Cileunyi dan Soreang diperkirakan hanya akan merasakan imbas gempa.
“Dalam waktu dekat kita akan lakukan mitigasi termasuk edukasi kepada masyarakat apabila terjadi penggeseran dan sebagainya, apa yang harus dilakukan. Ini juga penting,” ucapnya.
Dadang mengimbau masyarakat tetap tenang.
“Jangan panik, karena ada beberapa langkah apabila terjadi gempa. Ada tempat lokasi yang lebih aman, nanti kita edukasi. Ini penting, mungkin nanti edukasinya dengan saya langsung,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, menjelaskan bahwa Surat Edaran kesiapsiagaan gempa bertanggal 20 Agustus 2025 itu diterbitkan menindaklanjuti informasi dari BMKG.
“Surat edaran itu kami sampaikan kepada para kepala badan, kepala dinas, dan camat se-Kabupaten Bandung untuk disosialisasikan kepada masyarakat,” ujar Cakra.
Catatan BMKG menunjukkan, aktivitas kegempaan di segmen barat Sesar Lembang sudah terjadi sejak 24 Juli 2025. Pada 24 Juli tercatat gempa magnitudo 1,8, 28 Juli magnitudo 2,1, 14 Agustus magnitudo 1,9, dan 15 Agustus magnitudo 1,8.
Sementara di Sesar Kertasari, gempa terjadi pada 15 Agustus (magnitudo 2,0), 17 Agustus (magnitudo 1,3), dan 18 Agustus (magnitudo 1,7).
“Sesar Lembang merupakan potensi, bukan prediksi. Jadi siapa pun tidak akan bisa memprediksi kapan terjadinya gempa bumi,” katanya.
Dia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan tanpa menimbulkan kepanikan.
“Kami mengimbau para camat agar menyampaikan kepada warganya untuk selalu siap siaga, melakukan simulasi penyelamatan diri, serta meningkatkan pengetahuan mengenai risiko bencana,” kata Cakra.
Dengan adanya Surat Edaran kesiapsiagaan gempa ini, Pemkab Bandung berharap masyarakat lebih memahami langkah-langkah penyelamatan diri. Edukasi kebencanaan akan digencarkan agar warga di wilayah rawan tetap tenang dan siap menghadapi potensi bencana.
Editor: Donald Karouw