BANDUNG BARAT, iNews.id- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar simulasi kebencanaan di Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (12/3/2021). Simulasi ini sebagai antisipasi terhadap bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Kepala BNPB Doni Munardo mengatakan, simulasi kebencaan penting sebagai antisipasi ketika sewaktu-waktu terjadi bencana. Simulasi menjadi acuan apa yang harus dilakukan masyarakat jika bencana sebenarnya terjadi, sehingga mereka tidak kebingungan.
"Saya mengapresiasi simulasi kebencanaan ini, apalagi masyarakat juga antusias untuk ikut terlibat," kata Doni usai pelaksanaan simulasi.
Menurutnya, berdasarkan data world bank, Indonesia menjadi negara ke-35 di dunia yang memiliki tingkat risiko kerawanan bencana sangat tinggi. Mulai dari kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun, banjir bandang, tanah longsor, selalu muncul dan tidak jarang menimbulkan korban jiwa.
Dia selalu mengingat pesan Presiden Jokowi, agar selalu melakukan pencegahan dan mitigasi bencana. Kemudian pembangunan harus sensitif terhadap risiko bencana, jangan hanya peraturan tapi perlu implementasi, dan jangan sampai ketika bencana sudah terjadi baru pontang-panting.
"Itu amanat presiden yang selalu terngiang. Oleh sebab itu simulasi kebencanaan seperti ini sangat positif, dan BNPB siap membantu daerah untuk melakukan kegiatan simulasi bencana termasuk dengan TNI, Polri," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, simulasi bencana harus menjadi budaya mitigasi kebencanaan. Namun jangan hanya melibatkan BNPB, BPBD, TNI, Polri saja. Masyarakat juga harus dilibatkan termasuk kaum difabel. Sebab menjadi tugas personel aparatur pemerintahan TNI dan Polri untuk selalu mengingatkan masyarakat.
"Sosialisasi yang terus menerus akan menumbuhkan kesadaran yang pada akhirnya mengubah perilaku supaya aman menghadapi bencana. Tugas kita mengingatkan supaya ketika terjadi bencana jangan sampai ada korban jiwa," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Follow Berita iNewsJabar di Google News