Geger, Puluhan Kambing di Kuningan Mati Misterius dengan Luka Gigitan di Leher

KUNINGAN, iNews.id - Puluhan ekor kambing milik peternak di Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mati secara misterius. Ternak milik warga itu diduga mati akibat diserang anjing karena ditemukan luka bekas gigitan di bagian leher dan kaki.

Kejadian ini membuat geger warga setelah vidio amatir yang berisi rekaman puluhan ekor kambing mati misterius Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan. 

Baca Juga

Pegawai Minta Kepastian SKB Tempat Isolasi OTG Covid-19 di Majalengka

Sebanyak 24 ekor kambing milik peternak mati tegeletak di luar kandang. Warga berdatangan ke lokasi kejadian ingin melihat kambing yang mati misterius tersebut.

Puluhan kambing yang mati misterius itu berada di dua desa, yakni Cipondok dan Desa Ciangir, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan. Akibat peristiwa itu, saat ini para peternak di desa itu resah.

Baca Juga

Fakta-Fakta Penganiayaan Sadis di Jalan Dago Bandung, Korban Dikeroyok 13 Orang

Menyikapi peristiwa itu, perangkat desa, warga, dan petugas keamanan melakukan patroli malam untuk mengantisipasi kejadian tersebut kembali terjadi. Mereka juga ingin mengetahui penyebab kambing milik para peternak mati mendadak dengan meninggalkan bekas luka gigit di leher dan kaki.

Baca Juga

Guru Besar Unpad Prediksi Ekonomi Domestik dan Global Tumbuh 5 Persen pada 2021

Perangkat Desa Cipondok Opa Mustofa mengatakan, pemerintah desa sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Peternakan Kabupaten Kuningan untuk ditindaklanjuti. "Akibat puluhan ekor kambing mati misterius, para peternak kambing mengalami kerugian jutaan rupiah," kata Opa, Senin (14/12/2020).

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Perikanan dan Peternakan Kuningan Lya Priliyawati mengatakan, dugaan sementara, kambing milik warga itu mati akibat digigit anjing liar. 

Baca Juga

6 Laskar FPI Meninggal, Aktivis Jabar Sebut Tak Perlu Dibentuk TPF, Ini Alasannya

"Kami akan berkoordinasi dengan BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Kami akan ke lokasi kejadian untuk mengambil sempel darah," kata Lya. 

Editor: Agus Warsudi