Ganjar Pranowo Silaturahmi ke Ponpes Nurul Ibad dan Ziarah ke Makam Ulama Betawi
BANDUNG, iNews.id - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Partai Perindo, Ganjar Pranowo, silaturahmi ke Ponpes Nurul Ibad, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (12/10/2023). Selain silaturahmi, Ganjar juga ziarah ke makam ulama Betawi, Abuya KH Muhammad Syakrim.
Diketahui, almarhum KH Muhammad Syakrim atau akrab disapa Abuya Syakrim merupakan muassis (pendiri) Yayasan Pesantren Nurul Ibad Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Almarhum adalah santri dari KH Tubagus Muhammad Falak atau Abah Falak, pendiri Ponpes Al-Falak, Pegentongan, Kota Bogor. Almarhum menjadi santri di Ponpes Al-Falak pada 1951-1954.
“Saya berterima kasih sudah diajak ke kediaman Abuya,” kata Ganjar di Ponpes Nurul Ibad, Jakarta Timur, Kamis (12/10/2023).
Setelah berziarah, Ganjar beramah-tamah dengan pimpinan Ponpes Nurul Ibad KH Ibnu Mulkam, beserta santri, dan warga sekitar.
Ganjar mengatakan, terkesan dengan nilai-nilai yang diajarkan almarhum Abuya KH Muhammad Syakrim kepada santri dan masyarakat. Nilai-nilai itu antara lain, selalu berpikir, jangan khawatir, perbanyak zikir, rezeki ngalir, dan jangan kikir.
“Satu filosofi luar biasa dan tadi saya waktu ziarah dibisiki bahwa itu ajaran dari Abuya dan hari ini terus berkembang,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengagumi ketokohan Abuya KH Muhammad Syakrim yang menjadi tokoh pemersatu bangsa. Almarhum selalu mengajarkan kepada para santri menjaga hubungan baik dengan individu atau kelompok manusia lain.
“Abuya ini luar biasa ini memoderasi seluruh agama yang ada sehingga menjadi tokoh pemersatu dan mengajarkan kepada para santri hablum minannas dilakukan dengan kebaikan-kebaikan nilai Islam. Beliau betul-betul tokoh. Agama apa pun ke sini jadi adem dan beliau punya nilai yang bagus sekali,” tutur Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu memuji kepedulian Ponpes Nurul Ibad yang sejak didirikan oleh Abuya KH Muhammad Syakrim, memberikan pendidikan gratis kepada anak jalanan.
“Sebenarnya kepedulian Ponpes Nurul Ibad ini punya kepedulian yang sangat spesifik. Dulu santrinya adalah anak-anak yang ada di jalanan, butuh asuhan, dan kemudian masuk ke sini,” ucap Ganjar.
Ganjar berharap, langkah serupa bisa ditiru atau diikuti oleh siapa pun, berpartisipasi memberikan bantuan kelada mereka yang membutuhkan
“Siapa pun sekarang boleh. Tentu kami senang karena ada masyarakat yang turut berpartisipasi mengurus mereka yang butuh dan memerlukan tindakan khusus,” ujar Ganjar.
Editor: Agus Warsudi