FAGI Minta Jangan Tergesa-gesa Terapkan Belajar Tatap Muka di Jabar
BANDUNG, iNews.id - Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) meminta rencana pemerintah memperbolehkan belajar tatap muka pada awal Januari 2021 tidak tergesa-gesar diterapkan di sekolah-sekolah, khususnya di Provinsi Jawa Barat. Pemerintah harus mempertimbangan secara matang terkait kondisi kasus Covid-19 pada awal tahun 2021 mendatang.
"Kami minta agar ini hati hati. Jangan terlalu tergesa-gesa. Harus dilihat dulu bagaimana kondisi (pandemi Covid-19) pada Januari 2021. Kalau terjadi penurunan, boleh masuk. Tetapi bila angka warga yang terpapar virus masih di atas 4.000 per hari, mesti jadi pertimbangan. Apalagi linier atau naik, kami pilih tetap PJJ (pembelajaran jarak jauh)," kata Ketua FAGI Jabar Iwan Hermawan, Selasa (24/11/2020).
Menurut dia, jika tidak ada angka penurunan kasus Covid-19, FAGI keberatan siswa masuk sekolah. Guru khawatir terjadi penularan di sekolah. Efeknya akan besar, sekolah harus tutup kembali minimal 14 hari.
Kendati begitu, jika nanti sekolah tatap muka tetap akan digelar Januari 2021, guru mestinya paling pertama mendapat vaksinasi. Guru menjadi masyarakat yang prioritas mendapat vaksin selain tenaga kesehatan, petugas Covid-19, dan lainya. Guru, menurut dia, harus memiliki imunitas.
Siswa, ujar dia, juga tidak boleh masuk 100 persen. Misalnya ada skema bergantian masuk sekolah. Jumlah siswa per kelas juga maksimal 50 persen. Juga harus disiapkan tempat cuci tangan, handsanitizer, dan penyemprotan desinfektan secara rutin.
"UKS juga harus menyiapkan peralatan serta APD. Jadi untuk antiispasi bila ada siswa bergejala dan perlu penanganan. Jadi dengan adanya kebebasan anggaran BOS (bantuan operasional sekolah) untuk Covid, ya mestinya anggaran bisa dialokasikan untuk keperluan protokol Covid-19," ujar dia.
Editor: Agus Warsudi