Dugaan Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Polisi Sebut Aktivitas Komunitas Budaya
BANDUNG, iNews.id - Kapolsek Sukasari Kompol M Darmawan angkat bicara terkait aktivitas yang diduga aliran sesat di Gegerkalong, Kota Bandung. Kompol M Darmawan menyatakan, aktivitas yang viral di medsos tersebut dilakukan komunitas budaya.
"Ini kegiatan Asyura yang dilakukan kabuyutan, dipimpin abah Yusuf," kata Kapolsek Sukasari saat dikonfirmasi wartawan, Senin (31/7/2023).
Kompol M Darmawan menyatakan, masyarakat memprotes aktivitas kebudayaan tersebut. Sebab, aktivitas kebudayaan itu dilakukan di depan sebuah masjid dan melibatkan kelompok syiah.
"Yang jadi masalah mereka melakukan kebudayaan di depan masjid. Jadi ada kelompok lain yang kurang sependapat. Mereka minta supaya kegiatan itu dihentikan. Jadi mereka tidak setuju ada kegiatan kebudayaan dilakukan di masjid," ujar Kompol M Darmawan.
Kapolsek Sukasari tak menampik jika aktivitas kebudayaan tersebut juga menyatu dengan kegiatan keagamaan muslim Syiah.
"Memang salah satu ada kegiatan Syiah. Nah kelompok PPNKRI, kurang setuju terhadap kegiatan tersebut yang seakan akan membantu kegiatan kabuyutan (kelompok kebudayaan)," tutur Kapolsek Sukasari.
"Kami selalu melakukan konsolidasi baik terhadap kelompok syiah, kabuyutan melakukan edukasi supaya ke depan kegiatan dilakukan secara sesuai dengan aturan," ucap Kapolsek Sukasari.
Komunitas Syiah, ujar Kompol M Darmawan, telah datang ke kantor polisi untuk memberikan penjelasan terkait kegiatan tersebut. Mereka berkomitmen untuk melakukan evaluasi kegiatan keagamaan dalam peringatan Assyura.
"Tadi pagi baru ke sini temen-temen Syiah, mereka akan melakukan evaluasi untuk melakukan kegiatan ke depannya," ujar Kompol Darmawan.
Diberitakan sebelumnya, Video berisi aktivitas sejumlah orang menggelar ritual dalam salah satu gedung di Gegerkalong, Kota Bandung, viral. Dalam video yang beredar di media sosial (medsos) terlihat orang-orang itu menari dan memukuli kepala dengan telapak tangan dalam ruangan dengan cahaya temaran berwarna merah.
Ritual sejumlah orang pada Jumat 28 Juli 2023 malam tersebut digelar tengah malam. Aktivitas ganjil itu membuat warga sekitar resah. Mereka merekam video aktivitas orang-orang tersebut dan melaporkannya ke polisi.
Para pelaku ritual ganjil itu menggelar kegiatan mereka di sebuah gedung depan masjid. Diduga kuat mereka kelompok penganut Syiah yang tengah memperingati peristiwa Karbala yang terjadi pada bulan Assyuro atau Muharram karena bertepatan dengan malam 10 Muharram.
Editor: Agus Warsudi