Dispernakan KBB Sebut 25 Ton Ikan Mati di Saguling Akibat Mabuk Belerang
BANDUNG BARAT, iNews.id - Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebutkan fenomena kematian ikan di Waduk Saguling akibat mabuk belerang. Cuaca buruk dan kadar oksigen yang rendah telah memperparah kondisi perairan.
"Cuaca buruk membuat kadar oksigen di air menurun drastis dan memicu arus di perairan. Itu mengakibatkan bekas pakan yang mengendap kembali terangkat ke atas perairan yang membuat ikan mabuk," kata Kepala Dispernakan, KBB, Unang Husni Thamrin, Rabu (27/1/2021).
Dijelaskannya, pakan ikan mengandung unsur kimia dan mengandung bau belerang (H2S). Makanya ketika terjadi arus balik mengakibatkan kualitas air menurun drastis. Membuat kandungan oksigen di air rendah mendekati 0 Ppm dan aroma air waduk berbau belerang.
"Endapan bekas pakan ikan yang mengandung zat berbau belerang itu yang mengakibatkan ikan mabuk dan banyak yang mati," ujarnya.
Melihat kondisi cuaca yang hingga sekarang masih belum normal, Dispernakan menerjunkan petugas untuk sosialisasi dan memberikan peringatan dini. Termasuk meminta agar petani ikan KJA menghentikan dulu penebaran benih ikan baru dan mengurangi pakan.
Hal tersebut untuk mengurangi kerugian lebih besar karena dikhawatirkan akan semakin banyak lagi ikan hasil budidaya yang mati. Hal yang juga harus segera dilakukan adalah mengangkat ikan yang sudah mati dari perairan waduk supaya tidak menjadi racun.
"Sekarang ini yang harus dilakukan petani adalah mengurangi penyebaran benih baru, kurangi pakan, dan angkat ikan yang mati," tuturnya.
Terkait laporan ikan yang mati, Unang menyebutkan terjadi di beberapa lokasi perairan Waduk Saguling sejak sepekan terakhir. Seperti di Blok Bunder, Perlas, Gombong, Cililin-Mekarmukti. "Totalnya ada 40 ton dengan kerugian materi mencapai sekitar Rp500 juta," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi