Dinkes Pastikan Tak Ada Kasus Difteri di Majalengka, tapi Harus Waspada

MAJALENGKA, iNews.id - Pemkab Majalengka memastikan hingga saat ini tidak ditemukan adanya kasus difteri di wilayahnya. Kendati demikian, mengingat cara penyebarannya mirip dengan Covid, masyarakat diminta waspada lantaran kasus itu sudah memakan korban enam orang di Garut.
Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinkes Majalengka Siti Romlah Setiawangsih mengatakan, difteri sendiri merupakan penyakit yang bisa dicegah lewat imunisasi.
"Alhamdulillah di Majalengka sampai saat ini tidak ditemukan ya. Mudah-mudahan tidak ada. Difteri adalah penyakit yang termasuk kategori PD3I atau penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," kata Siti, Rabu (1/3/2023).
Melihat capaian imunisasi, Siti cukup percaya diri apa yang terjadi di Garut, tidak akan terjadi di Majalengka. Pasalnya, capaian imunisasi di Majalengka terbilang cukup tinggi bahkan melampaui target.
"Kita cukup percaya diri kemarin pada saat BIAN (Bulan imunisasi nasional) di bulan Agustus sampai November cakupan imunisasi Kejar kita, khususnya di DPTHBIB sebesar 104, 33 persen," tutur dia.
"Kemudian di tahun 2022 juga secara kumulatif 1 tahun di tingkat kabupaten capaian DPTHB juga sudah mencapai target, malah melebihi target di 113, 2 persen dan cakupan imunisasi lanjutan pada Batuta sebesar 96,3 persen. Mudah-mudahan saja dengan tingginya cakupan yang Insya Allah merata di semua kecamatan, populasinya terlindungi," ujar Siti.
Kendati demikian, Siti meminta masyarakat tetap waspada. Hal itu mengingat penyebaran penyakit itu yang dinilai cukup massif.
"Yang harus diwaspadai adalah penyebarannya. Difteri ini sangat menular. Penularannya seperti Covid. Dari droplet, percikan. Yang rentan ya teman yang sudah bertemu," ujar dia.
Editor: Asep Supiandi