Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Pangandaran Terendam Banjir

PANGANDARAN, iNews.id - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sejak Jumat (14/11/2025) malam membuat Sungai Citanduy meluap hebat. Debit air yang tidak mampu ditampung menyebabkan banjir meluas hingga ke permukiman warga. 

Ratusan rumah terendam, sementara warga terpaksa mengungsi karena ketinggian air terus meningkat. Banjir paling parah terjadi di Kecamatan Padaherang, tepatnya di Desa Ciganjeng. 

Baca Juga

Anak Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Menganti Gresik Terendam Banjir

Tiga dusun, yakni Pasar, Babakan dan Cihideng, lumpuh total akibat genangan air yang mencapai lebih dari satu meter. Suasana panik mewarnai proses evakuasi, saat warga berusaha menyelamatkan barang berharga dan kendaraan secara terburu-buru.  

Baca Juga

Banjir Rendam Puluhan Hektare Bawang di Brebes, Petani Terpaksa Panen Dini

Di tengah kepanikan, sejumlah warga terlihat mengevakuasi seorang lansia yang terjebak di dalam rumah. Menggunakan sepeda motor, warga menggendong lansia tersebut untuk segera dibawa ke tempat aman.  

Meluapnya Sungai Citanduy diperparah oleh kiriman air dari wilayah hulu, meliputi Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kota Tasikmalaya. Aliran air yang membeludak menggenangi jalan serta rumah warga. Pendataan sementara menyebutkan lebih dari 200 rumah terdampak banjir.  

Seorang warga terdampak, Atok, menjelaskan bahwa air mulai naik sejak tengah malam. “Air naik ke pemukiman dari malam, dari sungai juga sawah. Ketinggian mulai 80 sentimeter hingga lebih dari 1 meter. Saat ini warga melakukan evakuasi mandiri dan menyelamatkan barang-barang berharga seperti motor dan gabah. Kami berharap ada bantuan dari pihak terkait,” ujarnya.  

Kepala Desa Ciganjeng, Imang Wardiman, menegaskan bahwa banjir merupakan dampak luapan Sungai Citanduy melalui Sungai Cirapuan.  

“Tiga dusun di Desa Ciganjeng terdampak parah. Warga yang rumahnya terendam sekitar 1 meter perlu segera dievakuasi karena dikhawatirkan air semakin tinggi,” katanya.  

Editor: Kurnia Illahi