Diduga Hendak Berbuat Onar, Puluhan Anggota Geng Motor di Tasikmalaya Diamankan Polisi

TASIKMALAYA, iNews.id - Puluhan remaja anggota geng motor diamankan polisi karena diduga hendak berbuat onar di Kota Tasikmalaya. Di lokasi lainya polisi juga mengamankan seorang pemuda mabuk yang kedapatan membawa celurit dan sebatang bambu.

Puluhan remaja itu itu diamankan Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota di wilayah Kecamatan Mangkubumi. Saat diamankan mereka dalam pengaruh minuman keras (miras). Diduga para remaja ini hendak melakukan keributan dan berbuat onar.

Baca Juga

Sidang Suap Proyek Smartcity, JPU Cecar Saksi soal Aliran Dana Suap di Dishub Kota Bandung

Awalnya polisi mendapat informasi adanya puluhan remaja yang berkumpul di wilayah tersebut. Setelah didatangi ternyata benar ada sebanyak 21 remaja laki-laki beratribut geng motor sedang berkumpul. 

Mereka langsung diamankan setelah dilakukan pendataan di lokasi. Para remaja ini tak berkutik saat digelandang ke Mapolres Tasikmalaya Kota berikut barang bukti sepeda motor.

Baca Juga

Kebakaran Rumah di Sukabumi, Diduga Dipicu Gas Elpiji Bocor lalu Sambar Lampu

Sementara itu, di tempat berbeda, tepatnya di Jalan Bojong, Kota Tasikmalaya, Tim Maung Galunggung mendapat informasi adanya sejumlah pemuda yang berbuat onar. Namun  saat polisi tiba di lokasi, sejumlah pemuda itu  kocar kacir kabur ke persawahan.

Polisi hanya mengamankan seorang pemuda mabuk yang kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit. Pemuda itu menangis saat diamankan petugas.

Baca Juga

Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Irigasi KW 4 Karawang, Tim SAR Dibagi 6 RSU 

"Pengamanan para remaja berdasarkan laporan masyarakat yang ditindaklanjuti dengan mendatangi TKP. Benar saja banyak remaja yang berkumpul dan seroang lainnya mabuk sambil mebawa celurit," kata Danton Maung Galungung Polres Tasikmalaya Kota, Bripka Fahmi.

Setelah dilakukan pemerikasan di lokasi, pemuda mabuk yang kedapatan membawa senjata tajam  itu kemudian diserahkan ke Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, guna dilakukan pendataan dan pemerikasan lebih lanjut.

Editor: Asep Supiandi