Demonstran Anarkistis Bentrok dengan Aparat di Cirebon, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

CIREBON, iNews.id - Ratusan demonstran anarkistis bentrok dengan aparat keamanan di Kabupaten Cirebon. Untuk membubarkan massa yang beringas, polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air dengan water cannon.
Peristiwa ini merupakan skenario yang diperagakan petugas Polresta Cirebon dalam simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon, Rabu (11/10/2023).
Dalam sispamkota, disimulasikan ratusan orang menggelar unjuk rasa memprotes hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di depan Kantor KPU Kabupaten Cirebon.
Unjuk rasa yang semula damai, tiba-tiba berubah panas. Para pengunjuk rasa terprovokasi dan melempari aparat keamanan dengan benda-benda keras.
Bahkan massa merusak fasilitas umum di sekitar lokasi kejadian. Petugas keamanan pun melakukan tindakan tegas untuk membubarkan massa anarkistis itu. Bentrokan antara aparat dengan pengunjuk rasa pun pecah.
Tim pengendali massa (dalmas) pasukan anti huru hara Brimob dikerahkan. Petugas melepaskan tembakan peringatan, gas air mata, dan menyemprotkan air dari water cannon.
Tindakan tegas dilakukan karena khawatir massa anarkistis mengancam keselamatan warga. Apalagi saat bersamaan datang salah calon presiden (capres) yang tengah menggelar kampanye.
Petugas pun memberikan pengamanan very important person (VIP) kepada capres tersebut. Petugas mengawal capres hingga seluruh situasi dinyatakan aman dan capres meninggalkan lokasi kampanye. Bahkan, Polresta Cirebon mengerahkan tim penembak jitu.
"Ini merupakan simulasi pengamanan dan pengawalan VIP kepada capres dan sistem pengamanan saat terjadi unjuk rasa. Upaya ini dilakukan untuk lebih memperkuat kesiapan petugas yang akan ditempatkan di TPS, kantor KPU hingga wilayah rawan konflik," kata Kapolres Cirebon Kombes Pol Arif Budiman seusai kegiatan simulasi sispamkota.
Kombes Pol Arif Budiman menyatakan, petugas akan berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam menciptakan situasi kondusif saat dan pasca-Pemilu 2024.
"Selain untuk menangani pemilihan umum, simulasi ini juga digelar untuk menghadapi pemilihan kades serentak yang akan berlangsung 22 oktober mendatang," ujar Kombes Pol Arif Budiman.
Di Kabupaten Cirebon, tutur Kapolresta Cirebon, terdapat beberapa titik pilkades rawan konflik. "Untuk mengantisi kerawanan itu, Polresta Cirebon telah menyiapkan skema," tutur Kapolres Cirebon.
Editor: Agus Warsudi