get app
inews
Aa Text
Read Next : Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Dedi Mulyadi: Masak Negara Kalah oleh Mafia

Dedi Mulyadi Marah Besar dan Ancam Cabut Izin Pembangkit Listrik di Desa Salem Purwakarta

Senin, 21 Maret 2022 - 09:42:00 WIB
Dedi Mulyadi Marah Besar dan Ancam Cabut Izin Pembangkit Listrik di Desa Salem Purwakarta
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat diskusi dengan pemilik perusahaan kincir air pembangkit listrik di Desa Salem. (FOTO: ISTIMEWA)

PURWAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi marah besar dan mengancam mencabut izin perusahaan pembangkit listrik yang diduga merugikan warga Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, Purwakarta. Perusahaan pembangkit listrik itu membendung aliran Sungai Ciherang sehingga sawah warga kekeringan.

"Warga di sini kekurangan air untuk bertani karena airnya digunakan oleh bapak. Ini sudah ketentuan bahwa penggunaan pembangkit listrik bapak tidak boleh lebih besar dari kepentingan pertanian di sini," kata Dedi Mulyadi saat berdiskusi dengan pihak perusahaan bersama warga Desa Salem dalam rilis yang diterima iNews.id, Senin (21/3/2022). 

Mantan Bupati Purwakarta dua periode itu menantang pihak perusahaan membuat bendungan agar sawah warga di Desa Salem terairi. Namun, jawaban pihak perusahaan tidak tegas. Suasana diskusi pun memanas.

"Paparan bapak soal skema irigasi segala macam itu mah teori konsultan. Sekarang hanya satu pertanyaannya, bapak sanggup gak bangun bendungan supaya warga di sini sawahnya terairi. Sanggup katakan sanggup, kalau tidak, katakan tidak. Bikin perjanjian bersama," ujarnya. 

"(jika) pembangunan bendungan diserahkan kepada pemerintahan daerah, saya akan meminta Pemkab Purwakarta mencabut izin (pembangkit) listriknya," tutur Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi. 

Kang Dedi mengatakan, mestinya dari awal pihak perusahaan memberikan ruang agar air di Desa Salem tetap mengalir untuk kepentingan ekosistem dan pertanian. Tetapi, dalam perjalanannya perusahaan tidak memenuhi ketentuan itu. 

"Kami biar gak panjang panjang gini aja, kita, saya meminta kepada pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk tidak memberikan rekomendasi perpanjangan izin pengambilan air," ucap Kang Dedi 

Sementara itu, perwakilan perusahaan pembangkit listrik tak terima didesak membangun bendungan untuk mengairi sawah petani Desa Salem. "Itu provokasi ya, gak boleh begitu pak. Kami dari pihak perusahaan ada skema jangka pendek, menengah, dan panjang," tambah pihak perusahaan. 

"Bapak cuma jawab saya sanggup itu aja gak mau. Sekarang saya mau bikin surat ke menteri PU gak boleh dikeluarin izin," ujar Kang Dedi. 

Diberitakan ketahui, para petani di Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta kesulitan air. Akibatnya mereka tak bisa menggarap sawah. Penyebabnya, air Sungai Ciherang di desa itu dibendung oleh sebuah perusahaan pembangkit listrik. 

Kepada wartawan, Rabu (9/3), Kepala Desa Salem Epet mengatakan kejadian ini sudah berlangsung selama dua bulan terakhir. “Para petani banyak yang mengeluh tidak bisa 'nyawah' karena sudah dua bulan tidak ada air. Penyebabnya, aliran Sungai Ciherang dibendung untuk dialirkan ke perusahaan listrik,” kata Epet. 

Epet menyatakan, setidaknya puluhan hektare sawah di Desa Salem mengalami kekeringan. Jika ditotal dari keseluruhan desa di Kecamatan Pondoksalam, ada sekitar 100 hektare sawah yang tak kebagian air. 

Menurut Epet, aliran sungai Ciherang yang dibendung digunakan perusahaan pembangkit untuk memproduksi listrik dan dijual ke PLN. “Sekarang saja masih ada hujan air surut dan tidak sampai ke sawah. Apalagi nanti musim kemarau pasti lebih parah,” ujarnya. 

Keberadaanproyek kincir air pembangkit listrik milik seorang pengusaha asal Jakarta berlokasi di Sungai Ciherang. Aliran air Ciherang dibelokkan ke arah kincir tersebut. Listrik yang dihasilkan dijual ke PLN. 

Tindakan itu membuat sawah, yang sudah ada jauh sebelum perusahaan berdiri, tak dapat air. Akibatnya, sawah tidak bisa dikelola. “Air sungai dibendung jadi sungai kering. Air dibelokin ke kincir terus dibuang jadi tidak ke sawah,” katanya. 

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi yang mendapat laporan sawah kekeringan, langsung melakukan pengecekan ke lokasi di Sungai Ciherang, Desa Salem.

Setelah ditelusuri, ditemukan jika air dari sungai Ciherang yang dibendung memang dialirkan melalui saluran menuju kincir pembangkit listrik. Sementara aliran sungai yang sudah ada dibiarkan mengering sehingga berimbas pada sawah warga.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut