get app
inews
Aa Text
Read Next : Kormi Majalengka Lestarikan Olahraga Tradisional Sunda, Bupati: Kami Dukung

Cerita Si Kabayan, Kisah Lucu Sunda tentang Pria Lugu tetapi Cerdas dan Cerdik

Jumat, 10 November 2023 - 12:25:00 WIB
Cerita Si Kabayan, Kisah Lucu Sunda tentang Pria Lugu tetapi Cerdas dan Cerdik
Ilustrasi Si Kabayan. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Kabayan, sesungguhnya tokoh imajinatif masyarakat Sunda tentang seorang pria lugu tetapi cerdas dan cerdik. Penampilan si Kabayan kerap diremehkan karena apa adanya.

Kisah tentang Kabayan konon telah ada sejak awal abad ke-19. Cerita tentang kelucuan dan kecerdikan si Kabayan dituturkan secara lisan oleh masyarakat Sunda.

Bisa dikata, si Kabayan merupakan sosok imajinatif seperti Abunawas yang lucu, cerdik, dan terselip satir dan nasihat bijak di balik ceritanya. Yang membedakan, jika Abunawas menggambarkan kehidupan masyarakat Arab atau Timur tengah, sedangkan Kabayan tentang keharian masyarakat Sunda di perdesaan.

Sampai saat ini, cerita si Kabayan masih terus ditulis atau diedit ulang, baik berupa buku cerita maupun komik. Ceritanya pun disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sebut saja beberapa buku tentang judul buku tentang pria lugu, lucu, tapi cerdas itu.

Si Kabayan karya Utuy Tatang Sontani terbit pada 1959, Si Kabayan Manusia Lucu karya Achdiat Karta Mihardja (1997), Si Kabayan Nongol di Zaman Jepang karya Achdiat Karta Mihardja, Si Kabayan dan beberapa dongeng Sunda Lainnya karya Ayip Rosidi (1985).

Kemudian, Si Kabayan Jadi Wartawan karya Muhtar Ibnu Thalab (2005), Si Kabayan Jadi Dukun karya Moh Ambri dan komik kompilasi Kabayan Bikin Ulah yang terbit pada 2002. 

Diangkat ke Film Layar Lebar

Tokoh imajinatif dan cerita yang menyertainya telah diangkat ke layar lebar. Beberapa judul film layar lebar yang mengangkat cerita Kabayan antara lain, Si Kabayan (1975). 

Dalam film yang disutradarai oleh Sofyan Sharna ini, Kabayan diperankan oleh almarhum Raden Aang Kusmayatna Kusiyana Samba Kurnia Kusumadinata atau yang populer dengan nama Kang Ibing, Tokoh Nyi Iteung, istri Kabayan diperankan oleh Lenny Marlina.

Kemudian Si Kabayan Saba Kota (1989) yang diperankan oleh almarhum Didi Petet. Sedangkan Nyi Iteung diperankan oleh Paramitha Rusadi. Si Kabayan dan Gadis Kota (1990) yang juga diperankan oleh Didi Petet sebagai Si Kabaya dan Nyi Iteung diperankan Paramitha Rusadi.

Sekuel berikutnya Si Kabayan dan Anak Jin tayang pada 1991. Dalam film ini, si Kabayan masih diperankan oleh Didi Petet. Sedangkan Nyi Iteung diperankan oleh almarhumah Nike Ardila.

Satu tahun kemudian, 1992, sekuel berikutnya Si Kabayan Saba Metropolitan (1992). Dalam film ini pun, Didi Petet masih berperan sebagai Si Kabayan dan Nike Ardila sebagai Nyi Iteung.

Dua tahun kemudian, tayang film Si Kabayan Cari Jodoh (1994). Didi Petet masih memerankan tokoh Si Kabayan. Namun Nyi Iteung dalam film ini diperankan oleh Desy Ratnasari. Enam tahun kemudian, Kabayan Jadi Milyuner (2010) diputar di bioskop.

Jamie Aditya sebagai si Kabayan, sedangkan Nyi Iteung diperankan oleh Rianti Cartwright. Dalam film ini, Didi Petet berperan sebagai Abah dan Meriam Bellina sebagai Ambu.

Cerita si Kabayan 

Berikut cerita lucu si Kabayan yang berjudul Kabayan Menyembunyikan Ikan ditulis oleh Yeni Mulyani Supriyantin. Salah satu cerita dari kumpulan cerita si Kabayan ini diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional pada 2004.

Inti cerita Kabayan Menyembunyikan merupakan satir terhadap pejabat yang datang ke desa minta disambut bak raja. Cerita diawali saat si Kabayan dan Abah bersama warga desa berada di pinggir sungai. 

Hari itu warga kampung akan membendung sungai untuk menangkap ikan emas, mujair, nilem, tawes, dan kancra. Ikan-ikan itu akan disuguhkan kepada pejabat yang akan berkunjung ke desa.

Di sela gotong royong membendung sungai, si Kabayan berucap, "Enak ya jadi pejabat!" kata Kabayan. "Kapan aku jadi pejabat? Supaya senang, dan dipuja-puja orang? Ke mana-mana perut kenyang!" "Bah! Kapan ya kita jadi pejabat?" kata Kabayan pada Abah. 

"Hah, kamu mau jadi pejabat?" ujar Abah. "lya, Bah! Supaya hidup kita tidak susah!" kata Kabayan.

"Ah, salah, Kabayan! Jadi pejabat teh susah!" sergah Abah.

"Susah? Masa susah, Bah! Buktinya, pejabat akan datang, kita yang susah. Kita harus repot, harus membendung sungai mencari ikan untuk disajikan ke pejabat! Kan pejabat mah enak, tinggal makannya!" 

"Kamu yang dipikirkan makan melulu! Pejabat itu urusannya banyak, harus ngurus rakyat yang sikapnya bermacam-macam!" tutur Abah.

"lh, kalau begitu saya tidak ingin jadi pejabat! Ngurus istri satu saJa sudah susah!" kata Kabayan. Abah tersenyum mendengar jawaban menantunya itu. 

Dalam hati Kabayan kesal dengan kepala desa yang hanya memikirkan tamunya, para pejabat dari kota. Sementara warga desa yang bersusah payah menangkap ikan tak mendapatkan bagian.

Akhirnya, Kabayan punya akal. Dia pamit pulang untuk makan. Setelah makan, dia pura-pura sakit perut. Kabayan mengerang kesakitan. Kepada kepala desa dan warga, Kabayang mengaku habis memakan ikan nilem dari sungai.

Warga pun menceritakan bahwa sungai mungkin tercemar pestisida. Akibatnya, ikan sungai tercemar racun. Kepala desa khawatir para pejabat akan mengalami hal sama seperti Kabayan. Akhirnya dia memerintahkan warga mengembalikan ikan ke sungai.

Setelah seluruh warga pulang ke rumah masing-masing, Kabayan mendadak sehat kembali. Abah terheran-heran. Belum sempat bertanya, Abah melihat Kabayan berlari ke sungai. 

Kabayan berteriak memanggil Abah untuk membantunya menangkap ikan. Abah pun segera terjun ke sungai. Setelah ember penuh dengan ikan, mereka pulang ke rumah dan menyantap ikan sungai yang sehat dan segar.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut