get app
inews
Aa Text
Read Next : HUT ke-77 PMI, PSMTI Jabar Ajak Warga Kota Bandung Aktif Donor Darah

Cerita Rakyat Jawa Barat, Asal Usul Kota Bandung

Sabtu, 17 September 2022 - 18:44:00 WIB
Cerita Rakyat Jawa Barat, Asal Usul Kota Bandung
Suasana Kota Bandung saat ini. (FOTO: DOK)

BANDUNG, iNews.id - Cerita Rakyat Jawa Barat, Asal-usul Kota Bandung, saat ini menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Bandung adalah kota yang dikenal dengan udaranya yang sejuk dan memiliki keindahan sehingga dijuluki sebagai Parijs van Java.

Selain itu, Kota Bandung juga identik dengan sebuah Sungai Cikapundung, anak Sungai Citarum. Sungai Citarum memiliki keterkaitan yang melekat dengan Kota Bandung. Lalu bagaimana asal muasal Kota Bandung?

Zaman dulu, hiduplah seseorang yang memiliki kekuatan sakti bernama Empu Wisesa. Dia memiliki putri yang sangat disayangi bernama Sekar. Selain itu, Empu juga memiliki dua anak murid yang bernama Wira dan Jaka.

Ketika Empu masih muda, Gunung Tangkubanparahu sempat meletus dahsyat. Letusan itu memakan banyak sekali korba jiwa. Kemudian Empu mengunjugi sebuah desa yang terkena dampak letusan gunung tersebut. Saat dia berkunjung, tiba-tiba menemukan bayi yang orang tuanya meninggal akibat letusan gunung tersebut.

Empu Wisesa akhirnya memutuskan untuk merawat bayi tersebut. Bayi itu adalah Wira dan Jaka yang kemudian menjadi murid Empu Wisesa. Saat itu lahar Tangkuban Perahu masih terus menjalar hingga belasan tahun lamanya.

Selama Empu merawat Jaka dan Wira, Empu juga mengajarkan banyak sekali ilmu kepada dua anak didiknya itu, dari ilmu beladiri sampai nilai-nila kehidupan.

Wira sangat rajin sekali berlatih walaupun tidak selalu diawasi oleh Empu Wisesa. Berbeda dengan Jaka yang justru sebaliknya. Ketika Empu tidak ada, Jaka hanya bermalas-malasan.

Suatu hari Jaka hendak berbicara dengan Empu Wisesa. Empu yang merasa heran bertanya mengapa Jaka hanya ingin berbicara hanya berdua dengannya. Akhirnya Jaka menjelaskan bahwa dia ingin melamar anaknya, Sekar.

Sayang ketika Empu sudah menyetujui lamaran Jaka, Sekar menolaknya. Sekar hanya ingin menikah dengan Wira. Mendengar hal tersebut membuat Empu akhirnya memikirkan sebuah jalan keluar.

Empu Wisesa akhirnya memanggil Jaka dan Wira. Dibuatlah sebuah sayembara bagi siapa saja yang bisa memadamkan lahar Gunung Tangkuba Perahu akan dinikahkan dengan anaknya, Sekar.

Wira dengan cerdik memikirkan sebuah cara untuk memadamkan lahar tesebut. Sedangkan Jaka justru berpikir bahwa itu adalah hal mustahil untuk dilakukan. Wira yang sudah memiliki rencana matang pun segera menjalankan aksinya.

Wira mencari sumber air yang memiliki volume yang besar. Dia pun menemukan sebuah sungai yang kini dikenal dengan Sungai Citarum. Dengan ilmu yang telah Wira dapatkan dari Empu Wisesa, dia meruntuhkan bukit untuk membendung aliran Sungai Citarum.

Karena lahar Gunung Tangkuban Perahu berada di cekungan rendah, akhirnya air yang meluap dari Sungai Citarum mulai mengalir menuju lahar yang sangat panas. Air tersebut berhasil memadamkan lahar Gunung Tangkuban Perahu yang sudah sangat lama tidak kunjung berhenti keluar. Jika lahar tersebut tidak dipandamkan nantinya bisa membahayakan banyak orang di sekitar.

Setelah Wira berhasil memadamkan lahar tersebut, Empu Wisesa pun menepati janjinya. Dia menikahkan Sekar, putri semata wayangnya yang sangat dia cintai dengan anak muridnya, Wira. Pernikahan mereka digelar dengan sangat meriah dan mengundang banyak warga sekitar.

Beberapa tahun kemudian, bendungan air tersebut semakin surut dan mengering. Bendungan yang mengering berubah menjadi lahan subur. Wira dan Sekar akhirnya memutuskan untuk pindah ke lahan tersebut. Dibuatlah ladang dan sawah dengan hasil panen yang sangat melimpah.

Para warga sekitar pun juga ikut berdatangan untuk pindah ke lahan tersebut. Mereka juga mulai bertani dan bercocok tanam di lahan tersebut. Setelah sekian lama akhirnya Wira pun diangkat menjadi pemimpin di daerah baru itu.

Lahan tersebut akhirnya kini menjadi sebuah daerah maju dan terkenal yang kita kenal dengan sebutan “Bandung” yang berasal dari kata bendung.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut