get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Prajurit Kopassus Tersesat 18 Hari di Hutan Belantara Papua

Cerita Mistis, Prajurit Kopassus Tersesat ke Alam Lain di Belantara Papua

Jumat, 21 Mei 2021 - 22:13:00 WIB
Cerita Mistis, Prajurit Kopassus Tersesat ke Alam Lain di Belantara Papua
Prajurit Kopassus di hutan. (Foto: Istimewa/Ilustrasi)

JAKARTA, iNews.id – Pengalaman menarik, termasuk cerita mistis saat bertugas kerap Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat (AD). Seperti dialami Selvanus (bukan sebenarnya), prajurit baret merah saat bertugas di Papua.

Selvanus, prajurit pasukan elite TNI AD itu membagikan pengalaman mistisnya dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara. 

Diceritakan, Selvanus ditugaskan sebagai komandan pos di Timika. Lokasinya sangat rawan karena dekat dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi.

Suatu ketika, Selvanus diperintahkan oleh pimpinan untuk menggerebek markas OPM yang harus ditempuh dengan berjalan kaki selama enam hari dari Timika. 

Selvanus bersama tim pun mulai berangkat ke lokasi pada Oktober saat musim hujan. Pada hari kelima, mereka bertemu sungai dengan arus sangat deras. 

Tim pun memutuskan untuk menyeberang dengan menggunakan tali. "Kebetulan saya jago renang. Ketika saya lihat ada prajurit yang masuk ke pusaran air, saya juga ikut masuk dan menyelam," kata Selvanus dikutip dari Okezone.

Sampai suatu titik, sungai itu hilang dan menjadi air terjun. Selvanus pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.

"Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyeberang dan saya hanyut bersama si Kopral. Ini adalah satu-satunya motivasi saya untuk bertahan dan mencari Kopral itu," ujarnya.

Anehnya, saat mencari prajurit tersebut, Selvanus tidak dapat kembali pulang. Dia tersesat di dalam hutan belantara. "Di kepala saya, saya harus mencari arah ke Timika untuk melapor ke komandan dan melanjutkan mencari anak buah yang hilang," tutur Selvanus.

Saat hari keenam, Selvanus sudah berada di ambang sadar. Semua perlengkapan termasuk sepatunya hanyut dibawa arus sungai yang deras. Selvanus mengaku melihat alam lain di hari keenam perjalanannya. 

Bahkan, Selvanus mengingat mengobrol dan berkomunikasi sambil terus berjalan mencari anak buahnya yang hilang. 

"Hari keenam itu saya sudah melihat alam lain. Saya mulai mengobrol dan berkomunikasi. Mungkin itu hanya halusinasi saja. Namun anehnya, saya masih terus bisa berjalan. Bahkan sampai hari kesebelas, saya berhasil menyeberangi sungai dengan lebar 200 meter sebelum tiba di Timika," ucapnya.

Selvanus telah hilang di hutan Papua selama 18 hari. Dia akhirnya ditemukan oleh warga di Timika dengan kondisi selamat dalam keadaan memprihatinkan. Fisiknya tinggal tulang belulang berbalut kulit. Matanya saat itu terus berputar liar.

"Saya hanya tinggal tulang berbalut kulit saat itu. Mata terus berputar liar dan telapak kaki bengkak akibat tertancap potongan kayu. Dokter yang memeriksa saya saat itu menyatakan saya bebas dari penyakit malaria dan cacing tambang," kata Selvanus.

Setelah dinyatakan sehat, Selvanus diundang oleh Pangdam Cendrawasih ke Jayapura untuk menikmati makan malam. Anehnya, Selvanus bisa menghabiskan makanan di satu meja itu seorang diri. 

Selvanus memastikan, tidak ada keinginan untuk balas dendam karena telah kelaparan selama belasan hari saat mencari anak buahnya. Ternyata nafsu makannya yang begitu besar karena ada sososk yang menempel di tubuhnya.

"Saya makan banyak begitu bukan balas dendam, tapi rupanya ada yang 'ikut'. Tiba-tiba saya ingat bahwa saya selama di hutan memang selalu ditemani tiga orang. Kalau matahari sudah terbenam, satu memijati kaki, satu memijati pundak, dan satu lagi berbagi rokok dengan saya. Alamnya sudah lain," kata Selvanus.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut