Buruh Kepung Kantor Pemda KBB, Tuntut Hengki Kurniawan Realisasikan Janji Politik
BANDUNG BARAT, iNews.id - Buruh yang tergabung dalam berbagai serikat pekerja di Kabupaten Bandung Barat (KBB), berunjuk rasa di kantor Pemda KBB di Ngamprah, Rabu (24/8/2022). Ratusan buruh tiba di kawasan kompleks Pemda KBB sekitar pukul 11.00 WIB.
Mereka menyuarakan aksinya dengan menyampaikan sejumlah tuntutan, dengan harapan ditemui langsung Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan.
"Tuntutan kami adalah bertemu Plt Bupati Hengki Kurniawan dan memintanya untuk merealisasikan janji politiknya. Seperti membangun perumahan murah khusus buruh atau pekerja di KBB," kata Ketua Koalisi Buruh KBB, Dede Rahmat.
Dede mengatakan, hingga saat ini janji politik tersebut belum direalisasikan. Padahal, masa bakti kepala daerahnya hanya menyisakan sekitar satu tahun lagi. Sementara dalam berbagai kesempatan dan pertemuan dengam buruh, Hengki selalu mengatakan siap menyediakan perumahan murah untuk buruh.
"Kalau ketemu buruh Pa Hengki selalu bilang akan membangun perumahan murah buat buruh, tapi sampai sekarang kami belum pernah melihat dimana lokasinya," katanya.
Selain itu, lanjut Dede, tuntutan buruh juga soal kesejahteraan dengan janji pembentukan LKS Tripartir dan Dewan Pengupahan KBB. Pembentukan lembaga komunikasi antara buruh, pengusaha dengan pemerintah itu hingga saat ini belum terlaksana.
Padahal seharusnya lembaga tersebut sudah mulai mempersiapkan pembahasan mengenai Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2023. Dinas Tenaga Kerja pun belum melakukan rapat LKS Tripartir maupun Dewan Pengupahan, yang terkahir dilakukan di bulan Februari.
Buruh meminta di sisa akhir jabatannya Hengki Kurniawan dapat merealisasikan janji politik yang dibuat semasa kampanye pada Pilkada 2018. Buruh juga ingin menemui Hengki langsung untuk menyampaikan aspirasi dan tidak mau jika hanya diwakilkan.
"Kami minta bertemu Plt Bupati Hengki. Waktu Jumat kemarin dia meminta aksi dibatalkan dan siap menemui buruh hari Senin (kemarin). Tapi sampai saat ini jangankan bertemu, komunikasipun tidak ada," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi