get app
inews
Aa Text
Read Next : Depresi akibat Lama Menganggur, Pemuda di Majalengka Nekat Gantung Diri

Buruh Harian Lepas di Sukabumi Tewas Tergantung, Sempat Titip Beli Obat ke Anak

Jumat, 22 April 2022 - 20:20:00 WIB
Buruh Harian Lepas di Sukabumi Tewas Tergantung, Sempat Titip Beli Obat ke Anak
Petugas Polsek Cisaat sedang melakukan olah TKP terkait ditemukannya seorang buruh harian lepas yang tewas tergantung. (Foto: iNews.id/Dharmawan Hadi)

SUKABUMI, iNews.id - Diduga depresi dengan penyakit lambung yang dideritanya, seorang buruh harian lepas di Kabupaten Sukabumi ditemukan tewas tergantung. Sontak saja peristiwa itu membuat gegera warga sekitar.

Kasus gantung diri itu tepatnya terjadi di Kampung Bobojong RT 47/20, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (21/4/2022) sekitar pukul 19.00 WIB. 

Kapolsek Cisaat, Kompol Rusmadi mengatakan, korban berinisial ASR (51) yang tercatat dalam KTP merupakan warga Kampung Ciseureuh RT 04/05, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, ditemukan pertama kali oleh saksi yang merupakan anaknya. 

"Kronologi kejadiannya berawal sekitar pukul 15.30 WIB, berawal saat saksi datang ke rumah korban untuk merawatnya dikarenakan dalam keadaan sakit lambung," ujar Rusmadi kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (22/4/2022). 

Setelah selesai merawat korban, lanjut Rusmadi, sekitar pukul 17.00 WIB, saksi pamit ke korban untuk pulang dulu. Rencananya akan kembali lagi nanti. Pada waktu itu korban sempat menitipkan untuk membeli obat kepada saksi.


"Namun ketika saksi kembali lagi ke rumah korban, orang tuanya tersebut ditemukan sudah meninggal dalam keadaan tergantung di pintu dapur dengan menggunakan kain sarung motif salur merah," ujar. 

Lebih lanjut Rusmadi mengatakan, hal tersebut membuat saksi menjadi syok dan berteriak meminta tolong, akhirnya warga berdatangan dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polsek Cisaat. 

"Hasil olah TKP sementara tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan atau penganiayaan. Selanjutnya korban langsung di bawa ke RSUD Syamsudin SH untuk dilakukan autopsi guna mengetahui secara pasti penyebab kematian," ujar Rusmadi. 

Setelah dibawa ke RSUD R Syamsudin SH, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menyepakati bahwa bahwa kejadian ini merupakan takdir. Ssuai dengan surat pernyataan yang ditandatangani pihak keluarga korban tertanggal 21 April 2022.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut