Bupati Majalengka Mendadak Minta Maaf ke Guru Ngaji, soal Apa?
MAJALENGKA, iNews.id - Bupati Majalengka Karna Sobahi meminta maaf kepada guru ngaji, marbot, imam masjid, dan pengurus jenazah. Permintaan maaf itu disampaikannya saat sambutan pendistribusian bantuan kepada empat kelompok tersebut, di Islamic Center, Senin (10/3/2023).
"Saya minta maaf. Dalam upaya mensejahterakan, ada yang belum tersentuh oleh kebijakan bupati," kata Karna.
Dalam kesempatan itu, ada sekitar ribuan orang dari empat kategori itu yang menerima kadedeuh. Diakuinya, jumlah tersebut belum sesuai dengan jumlah yang sesungguhnya ada di lapangan.
"Ini baru sebagian, masih banyak. Kami men-cover yang inti-intinya dulu, sekitar 8.000. Kami memberikan bantuan kepada guru ngaji, imam masjid, marbot dan pemulasaran jenazah," kata dia.
"Mereka diberi kadeudeuh dari pemda dan Baznas. Untuk guru ngaji dan Imam Masjid sebesar Rp1,2 juta. Sementara Marbot dan Pemulasaran jenazah diberi Rp1 juta," lanjut Karna.
Ketua BAZNAS Majalengka Agus Yadi Ismail mengatakan, nama-nama penerima kadedeuh tersebut berdasar identifikasi yang dilakukan internal pada 2022 lalu. Diakuinya, terkait jumlah, disesuaikan dengan dana yang ada di lembaganya itu.
"Baznas itu, untuk pemberian bantuan yang disampaikan, hasil dari identifikasi langsung ke lapangan melalui orang Baznas yang dilakukan tahun 2022. Karena memang ketersediaan terbatas, kami tidak bisa seperti yang lain, langsung diberikan," kata Agus.
Dijelaskannya untuk tahun ini, ada penambahan kelompok penerima kadedeuh dari Pemda dan Baznas tersebut. Sebelumnya, hanya ada dua kelompok penerima kadedeuh tersebut.
"Dulu petugas pemulasaran jenazah tidak ada, sekarang ada. Kalau dulu hanya imam masjid, guru ngaji, kalau sekarang sudah masuk ke marbot," tutur dia.
Lebih jauh dijelaskannnya, selama 2023 ini, Baznas sudah menyalurkan anggaran sebesar Rp5 miliar. "Tahun 2023, sampai dengan bulan April sudah sudah hampir Rp5 miliar," ucap dia.
Editor: Asep Supiandi