Bupati Cianjur Resmikan Bumi Ageung Kampung Adat Miduana, Lokatmala: Bukti Negara Hadir
CIANJUR, iNews.id - Bupati Cianjur Herman Suherman meresmikan Bumi Ageung Kampung Adat Miduana di Desa Balegede Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Kamis (16/3/2023). Revitalisasi Bumi Ageung oleh Pemkab Cianjur itu wujud kehadiran negara dalam pemajuan kebudayaan.
Acara peresmian Bumi Ageung itu dihadiri ratusan warga Kampung Adat Miduana, para undangan dari berbagai desa penyangga, dan tokoh masyarakat dan tokoh adat.
“Revitalisasi Bumi Ageung ini bentuk perhatian pemerintah di Kabupaten Cianjur terhadap pelestarian dan pemajuan kebudayaan di Kampung Adat Miduana. Semoga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan kegiatan warga adat di sini,” kata Bupati Cianjur.
Herman Suherman menyatakan, Pemkab Cianjur akan terus berupaya melakukan pemajuan dan pelestarian budaya di Kampung Adat Miduana ini.
Dia meminta sejumlah dinas terkait yang mendampinginya untuk terus mendorong pembangunan di Kampung Adat Miduana.
"Pelestarian dan pembangunan Kampung Adat Miduana akan terus dilakukan sesuai harapan seluruh masyarakat, khususnya warga adat," ujar Herman Suherman.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Cianjur Pratama Nugraha Emawan mengatakan, pemkab akan terus mengembangkan Kampung Adat Miduana agar menjadi destinasi wisata andalan berbasis budaya.
"Sesuai Perbup Nomor 26 Tahun 2022 tentang Kampung Adat di Kabupaten Cianjur," kata Kadisbudpar Cianjur.
Sementara itu, Wakil Wali Puun Dongdonan Wali Salapan Kampung Adat Miduana Abah Rusiaman mengatakan, dengan peresmian Bumi Ageung Kampung Adat Miduana diharapkan dapat memperkokoh pelestarian dan pemajuan seni budaya adat di Miduana.
“Banda-banda kampung adat, seperti situs Batu Rompe, situs Cempa Larang dan hal-hal lain di Kampung Miduana ini kiranya bisa terus dirawat dan dilestarikan,” kata Abah Rusiaman.
Ketua Lokatmala Foundation selaku pendamping seni budaya di Kampung Adat Miduana Wina Rezky Agustina mengatakan, sebagai rasa syukur sekaligus menyambut Ramadhan tahun ini, warga Kampung Adat Miduana akan kembali menggelar upacara larung syukur dan kuramasan di Sungai Cipandak.
“Larung syukur dan kuramasan di Sungai Cipandak sebagai rasa syukur atas karunia dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Sekaligus sebagai bentuk terima kasih atas revitalisasi Bale Ageung oleh Pemkab Cianjur,” kata Wina Rezky Agustina.
Koreografer dan seniman multitalenta asal Cianjur ini menyatakan, peresmian Bumi Ageung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman merupakan bentuk kehadiran negara dalam memberikan perhatian pada pemajuan kebudayaan.
“Kami menyambut upaya serius yang dilakukan Pemkab Cianjur yang telah melakukan revitalisasi di Kampung Adat Miduana secara bertahap selama ini. Ini sesuatu banget dan patut kita apresiasi,” ujar Wina Rezky Agustina.
Pembangunan Bumi Ageung di Miduana merupakan sebuah kemajuan dan patut disambut dengan penuh syukur.
“Semoga upaya dan tahapan revitalisasi terhadap Kampung Adat Miduana ini bisa terus berlanjut dengan lebih baik lagi,” tutur dia.
Sebab itu, kata Wina Rezky Agustina, bersama warga dan Karangtaruna Jiwa Sadana akan kembali menggelar upacara menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah sehari sebelum bulan puasa tiba.
Upacara ini selain dalam rangka menjaga tradisi Kampung Adat Miduana juga sebagai sarana mengambil pelajaran dari pesan-pesan spiritual yang terkandung di dalamnya.
“Kami bersyukur bisa kembali bertemu dengan puasa tahun ini tempat di mana kita bisa saling membahagiakan sesama mahluk, bulan penuh ampunan, dan keberkahan. Semua tentu menyambut penuh gembira dan niat tulus,” ucap Wina Rezky Agustina.
Kegiatan seni budaya dan tradisi warga Kampung Adat Miduana di Desa Balegede Kecamatan Naringgul Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat kini semakin dikenal publik termasuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Menyusul pendampingan kegiatan seni budaya yang dilakukan Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia atau Lokatmala Foundation dalam beberapa bulan terakhir.
Lokatmala Foundation mendorong upaya revitalisasi kampung adat tersebut ke berbagai pihak termasuk pemerintah karena berbagai seni budaya, tradisi dan adat kesundaan di wilayah itu terancam punah bila tidak segera mendapat perhatian semua pihak.
Pemkab Cianjur sendiri kini tengah berupaya membangun berbagai fasilitas pendukung termasuk menerbitkan regulasi atas keberadaan Kampung Adat Miduana tersebut agar tetap lestari.
Wina Rezky Agustina menyatakan, Kampung Adat Miduana merupakan sebuah perkampungan yang masih berpegang teguh pada tradisi kesundaan yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Dusun tersebut terhampar dalam areal 1041 HA persegi, meliputi 11 rukun tetangga (RT) dan 4 rukun warga (RW) yang dihuni oleh 280 kepala keluarga (KK) terdiri dari 557 laki-laki dan 650 perempuan atau sekitar 1.207 jiwa.
Editor: Agus Warsudi