get app
inews
Aa Text
Read Next : Waspada Dampak El Nino, BMKG Ungkap Langkah yang Harus Dilakukan

BPBD KBB Waspadai Krisis Air Bersih di 16 Kecamatan, Terutama di Kawasan Perkotaan

Kamis, 08 Juni 2023 - 16:29:00 WIB
BPBD KBB Waspadai Krisis Air Bersih di 16 Kecamatan, Terutama di Kawasan Perkotaan
Fenomena El Nino mengancam belasan kecamatan di KBB. Ancaman nyata yaki krisis air bersih. (Foto: Ilustrasi)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Febomena El Nino mengancam 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Wilayah tersebut dikhawatirkan mengalami krisis air bersih sehingga bisa mengganggu aktivitas masyarakat. 

Berdasarkan inventarisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, potensi kekurangan air bersih dengan kategori sedang, berada di kecamatan perkotaan yang memiliki jumlah penduduknya besar. Seperti di wilayah Padalarang, Ngamprah, Batujajar, dan Lembang.

"Sebenarnya 16 kecamatan ada potensi krisis air bersih, hanya kategorinya tergolong rendah. Cuma untuk wilayah perkotaan kerawanannya cukup tinggi karena penduduknya padat," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD KBB, Dedi Supriadi, Kamis (7/6/2023).


Menurutnya, hasil koordinasi dan pemetaan dengan BMKG dan aparat kewilayahan kasus kekurangan air bersih imbas El Nino bisa cukup parah untuk wilayah kota. Sedangkan untuk wilayah perdesaan kategorinya rendah, karena mereka masih mempunyai tutupan lahan yang lebih banyak.

Fenomena El Nino ini diprediksi bakal berlangsung mulai dari bulan Juli, Agustus, hingga September 2023. BPBD melihat untuk bulan Juni dan Juli, bencana kekeringan tidak akan begitu parah lantaran kemungkinan masih terjadi turun hujan meski intensitasnya sangat rendah. 

"Yang kami waspadai justru puncak musim keringnya yang akan terjadi Agustus hingga September, di mana stok air bersih akan berkurang," katanya. 


Menurutnya, selain kasus kekurangan air bersih, El Nino berpotensi menyebabkan kekeringan lahan pertanian, bencana kebakaran rumah, serta lahan dan hutan. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) mencatat kekeringan lahan pertanian berpotensi terjadi di enam Kecamatan.

Seperti di Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat, Cihampelas, dan Batujajar dengan potensi jumlah luas lahan yang terdampak 1.299 hektare. Sedangkan untuk potensi bencana kebakaran, pihaknya masih melakukan koordinasi dan pemetaan wilayah rawan dengan Damkar.

"Selama musim kemarau ini kami waspadai munculnya krisis air bersih di masyarakat dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pasokan airnya," ucapnya.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut