BMKG Temukan Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang, Ini Penjelasannya
JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan sesar baru penyebab gempa Magnitudo (M) 4,8 yang mengguncang Sumedang, Jawa Barat (Jabar) pada Minggu (31/12/2023) pukul 20.34 WIB lalu. Sesar baru ini sebelumnya dinamakan Sesar Sumedang.
“Patahan yang diidentifikasi ini semula belum terpetakan. Untuk selanjutnya sesuai dengan analisis data seismisitas BMKG, maka patahan tersebut karena melewati Kota Sumedang, melewati kota Sumedang maka disebut sebagai Sesar Sumedang,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Dwikorita saat Konferensi Pers, Senin (8/1/2024).
Dwikorita mengatakan bahwa pemetaan sesar baru yang dinamakan Sesar Sumedang ini berdasarkan kajian langsung di lapangan ataupun analisis berdasarkan berbagai data kegempaan yang telah dilakukan BMKG.
“Jadi akhirnya, pada tanggal 4 Januari yang lalu dapat teridentifikasi sesar aktif tersebut dan sudah kami karena ini penting kami segera sampaikan kepada bapak PJ Gubernur (Jawa Barat) pada tanggal 4 Januari yang lalu,” katanya.
Dia pun mengatakan hal ini dipandang perlu untuk diketahui oleh publik dan pemerintah daerah setempat untuk menjadikan kewaspadaan dan kesiapan. Dwikorita menegaskan info ini bukan untuk menakut-nakuti namun sebagai bentuk mitigasi.
“Bukan untuk menimbulkan ketakutan tapi justru untuk menenangkan sudah tahu Insya Allah apa ancamannya, ada di mana risikonya seberapa besar dan bisa segera disiapkan bagaimana langkah mitigasi untuk mengurangi risiko tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Dwikorita mengatakan menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Jabar, gempa bumi di Sumedang mengakibatkan 10 orang luka-luka dan 138 rumah rusak. Kerusakan itu tersebar di Kabupaten Sumedang yaitu di Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Tanjung Medan, Tanjungkerta, Jatinangor, Pamulihan Rancakalong dan Surian, serta Kabupaten Bandung di kecamatan Arjasari dan Cicalengka.
“Memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik atau tektonik setting, dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati kota Sumedang yang semula belum terpetakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dwikorita juga mengungkapkan bahwa wilayah kabupaten Sumedang merupakan wilayah rawan gempa. Sumber gempa berasal dari zona tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudra Hindia serta dari beberapa secara aktif di daratan yang sudah terpetakan sebelumnya.
“Seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Nah Sesar Cugenang ini juga sesat yang baru teridentifikasi tahun lalu ya di kecamatan Cugenang, kemudian juga Sesar Lembang, Sesat Cipamingkis, Sesar Garsela sesar baribis, sesar Cicalengka sesar Cileunyi Tanjungsari, sesar Tomo dan sesar ciperes, nah Sesar Cipeles ini sebetulnya dari data itu memang sudah teridentifikasi sebelumnya dengan arah kurang lebih Barat Timur, secara yang sudah teridentifikasi tersebut serta beberapa sesar aktif lainnya yang belum terpetakan,” katanya.
Editor: Nani Suherni