BMKG Jelaskan Penyebab Gempa M 5,0 di Bandung, Dipicu Sesar Garsela
JAKARTA, iNews.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi 5 kali gempa susulan pasca gempa magnitudo 5,0 mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB. Gempa darat tersebut merusak sejumlah bangunan dan mengakibatkan puluhan warga luka-luka.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan aktivitas gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat akibat aktivitas Sesar Garsela.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km," kata Daryono dalam keterangannya, Rabu (18/9/2024).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," ujarnya.
Daryono menjelaskan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. (Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Daryono mencatat ada lima kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo M3,1. "Hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,1," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki