get app
inews
Aa Text
Read Next : Gencar Kolaborasi, Bank BJB Bisa Jadi Cikal Bakal Holding BPD?

Berkat Kolabarosi dan Digitalisasi, bank bjb Raup Laba Rp2,6 Triliun pada 2021

Selasa, 08 Maret 2022 - 14:05:00 WIB
Berkat Kolabarosi dan Digitalisasi, bank bjb Raup Laba Rp2,6 Triliun pada 2021
Direksi bank bjb saat Analyst Meeting Triwulan IV/2021, Selasa (8/3/2022). Bank bjb mencatat laba Rp2,6 triliun selama tahun 2021. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) berhasil mencatatkan kinerja bisnis positif selama 2021 dengan meraup laba kotor Rp2,6 triliun. Pencapaian itu berkat kolaborasi dan inovasi terutama pada digitalisasi pelayanan. 

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, kinerja bisnis bank bjb selama 2021 terus tumbuh dan terjaga dengan baik, dari sisi fundamental maupun rentabilitas. Laba kotor bank bjb tumbuh tercatat sebesar Rp2,6 triliun.

"Dengan pertumbuhan interest income 21,6 persen yang diikuti oleh pertumbuhan fee based income 36,9 persen yang bersumber dari digital channel bank bjb yang juga tumbuh 42,4 persen year on year dengan pembentukan pencadangan yang lebih solid untuk memperkuat balance sheet bank bjb," kata Dirut bank bjb pada Analyst Meeting Triwulan IV/2021, Selasa (8/3/2022).

Yuddy Renaldi menyatakan, total aset bank bjb tumbuh positif pada angka 12,4 persen atau sebesar Rp158,4 triliun. Angka itu menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia atau termasuk ke dalam 14 besar di Industri perbankan Nasional.

Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bjb juga meningkat 14,3 persen menjadi sebesar Rp121,6 triliun atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 12,2 persen (SPI OJK : Desember 2021). Dengan biaya dana yang semakin efisien tercermin melalui cost of fund yang jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, ujar Yuddy, kredit bank bjb juga terus tumbuh, selama tahun 2021 bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar Rp95,8 triliun atau tumbuh 7,1 persen yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 5,2 persen (SPI OJK : Desember 2021), pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.

Begitu juga dengan NPL terjaga di level 1,2 persen yang sangat baik jauh berada di bawah rata-rata industri perbankan. "Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," ujarnya.

Menurut Yuddy Renaldi, bank bjb fokus mengembangkan pola banking secara hybrid karena melihat online dan offline menjadi suatu kekuatan yang solid jika dijalankan secara bersamaan. bank bjb memiliki basis nasabah yang erat budayanya baik dengan transaksi on counter konvensional maupun nasabah yang menuntut digital experience melalui channel-channel elektronik.

Jaringan kantor fisik bank bjb tersebar di 14 provinsi di Indonesia dengan layanan dapat mengakomodir kebutuhan nasabah yang masih erat dengan layanan secara fisik seperti UMKM, pensiunan, dan Sebagian pangsa ASN.

Di saat bersamaan, bank bjb membangun infrastruktur dan produk berbasis teknologi untuk menciptakan pengalaman perbankan layaknya perusahaan fintech. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah khususnya kalangan millennial.

Juga beberapa produk spesifik seperti produk kredit Mesra berbasis komunitas dan Petani Millenial yang menyediakan akses pengajuan kredit melalui aplikasi, juga sebagian pangsa ASN yang memang sudah lekat dengan produk berbasis teknologi.

"Layanan Offline kami optimalkan untuk segmen yang membutuhkan dan nyaman dengan layanan konvensional on counter, sedangkan layanan Online terus kami kembangkan dan perkuat untuk menciptakan pengalaman yang berbeda bagi Sebagian pangsa nasabah yang membutuhkan," tutur Dirut bank bjb.

Baru-baru ini, bank bjb juga telah bekerjasama dengan PT DCI Indonesia sebagai penyedia data center terbesar di Asia Tenggara untuk keamanan data dan juga kehandalan jaringan yang lebih kuat. 

Selain itu, bank bjb juga menggandeng Alibaba Cloud dalam meningkatkan kemampuan IT Cyber Security bagi keamanan data dan transaksi sehingga dapat mengurangi risiko serangan cyber. 

Kemudian bank bjb juga merangkul Amazon Web Services untuk pengembangan kapasitas SDM digital melalui jasa advisory, sandboxing, serta capacity building.

"Dengan kerja sama tersebut mendorong keandalan, keamanan layanan, dan tentu kecepatan bank bjb dalam berinovasi, khususnya untuk produk-produk berbasis teknologi. Dalam waktu dekat bank bjb akan meluncurkan superapps bjb DIGI. Saat ini sudah memasuki tahap tes terakhir dan akan dirilis Mei 2022, bersamaan dengan HUT bank bjb," tutur Yuddy Renaldi.

Pengembangan infrastruktur dan produk berbasis teknologi yang dilakukan bank bjb menjadi daya tarik bagi BPD lainnya untuk bersinergi dari sisi penyaluran kredit, penggunaan infrastruktur, pengembangan sumber daya, serta permodalan melalui kepemilikan. bank bjb telah melakukan penjajakan dengan beberapa BPD yang telah sama-sama melihat benefit bagi kedua belah pihak untuk bersinergi dan kolaborasi.

"bank bjb mengajak BPD lain di Indonesia untuk lebih kuat, besar, dan efisien, kami sangat terbuka untuk kolaborasi, tidak terbatas dan tidak menutup kemungkinan bank bjb akan bersinergi dengan BPD yang lainnya juga dalam waktu dekat. Tentunya sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, jadi dalam kerangka pengembangan bisnis bersama sama," ucap Dirut bank bjb.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut