Berenang di Sungai, Prajurit Angkatan Darat Terluka Parah akibat Diserang Buaya Muara
BRISBANE, iNews.id – Serangan buaya terhadap manusia kembali terjadi. Kali ini dialami dua prajurit angkatan darat (AD) yang sedang berenang di muara sungai dekat desa nelayan.
Peristiwa ini terjadi di muara Sungai Lockhart, dekat desa nelayan, kawasan pesisir Semenanjung Cape York, sekitar 800 kilometer sebelah utara Kota Cairns, Queensland, Australia, Jumat (6/8/2021) malam.
Korban dua prajurit Angkatan Darat (AD) Australia. Satu korban terluka parah di kepala dan dada. Sedangkan korban lainnya luka di lengan dan kaki. Beruntung kedua korban selamat dari serangan reptil ganas tersebut. Kedua dibawa ke rumah sakit di Cairns. Kondisi kedua korban stabil.
Media Australia melaporkan, saat serangan reptil buas itu terjadi, kedua prajurit AD tersebut sedang berenang di muara sungai. “Dua pria itu berenang di perairan yang dipenuhi buaya. Satu diserang dan yang lainnya mencoba membantu,” kata Wali Kota Dewan Aborigin Sungai Lockhart Wayne Butcher, seperti dikutip dari Australian Broadcasting Corporation (ABC), Sabtu (7/8/2021).
Berdasarkan laporan media lokal, prajurit yang mencoba membantu rekannya yang diserang buaya mengalami cedera lengan dan pergelangan tangan. Namun laporan itu tak menjelaskan nasib buaya itu setelah melakukan serangan terhadap dua tentara tersebut.
Kepada ABC, Departemen Pertahanan Australia mengatakan, kedua tentara itu adalah personel Angkatan Darat Australia. Akan tetapi, lembaga itu tidak mengungkapkan lebih perinci apakah mereka sedang bertugas ketika serangan buaya itu terjadi atau sedang berlibur.
Departemen Lingkungan Queensland akan menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut. Tim petugas satwa liar akan mencapai daerah terpencil itu pada Sabtu ini.
Menurut data dari Pemerintah Australia Utara—negara bagian dengan jumlah buaya tertinggi di negeri kanguru itu— terdapat antara 100.000 dan 200.000 buaya air asin yang merupakan satwa asli di wilayah tersebut. Hewan-hewan tersebut hidup bebas di alam liar di Australia.
Editor: Agus Warsudi