Beredar Hoaks Seputar Gempa Magnitudo 5,6 Cianjur, Ini Klarifikasi BMKG
SUKABUMI, iNews.id - Berita bohong atau hoaks seputar bencana gempa Cianjur tersebar di media sosial (medsos) dan aplikasi perpesanan WhatsApps (WA). Dua hoaks yang meresahkan itu adalah erupsi Gunung Gede yang menyebabkan gempa dan minimarket di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi ambruk.
Narasi dalam pesan yang diteruskan dalam aplikasi perpesanan tersebut, tertulis:
Assalamualaikum
Ijin melaporkan komandan situasi Terkait tingkat kewaspadaan info BMKG dan BNPB
Tingkat waspada Tinggi
Wilayah Sukabumi aktivitas Yang di lewati Garis Pergerakan Sesar Cimandiri 1 Minggu Kedepan
1. Pelabuhan Ratu dan sekitarnya
2. Cibadak dan sekitarnya
3. Cicantayan dan Cibolang
4. Sukaraja dan sekitarnya
5. Sukalarang dan sekitarnya
6. Baros dan sekitarnya
7. Salatbintana dan sekitarnya
8. Kadudampit dan sekitarnya
Himbauan bagi warga tetap waspada dan tidak panik serta tak berpergian dari rumah masing-masing untuk menjaga keamanan tempat tinggal masing-masing.
Terima kasih
Muspika & Muspida
Kota Sukabumi
Selain itu, beredar juga voice note mengenai cahaya seperti api menyala di Gunung Gede lantaran erupsi yang megakibatkan gempa bumi di Kampung Singa Barong dan Sarongge, Kabupaten Cianjur.
"Berita tersebut dibuat dengan mengatasnamakan informasi yang berasal dari BMKG, maka dengan ini kami sampaikan bahwa berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi itu," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu dalam keterangan tertulis yang diterima MNC Portal Indonesia, Selasa (22/11/2022).
Teguh Rahayu menyatakan, hoaks itu tidak bisa dipertanggungjawabkan dan sangat membohongi masyarakat. Isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas.
Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi. Informasi resmi yang diperoleh dari PVMBG, hingga saat ini status Gunung Gede masih dalam status Level I (Normal).
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika terjadi bencana gempa bumi, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujar Teguh Rahayu.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Kepala BMKG Bandung mengatakan, masyarakat diharapkan hanya percaya pada informasi resmi kebencanaan melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak terkait dengan kejadian bencana, seperti BKMG, Basarnas, BNPB, TNI dan Polri, serta aparat pemerintahan setempat.
Editor: Agus Warsudi