get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung Tilang Elektronik, Pengamat ITB Sebut Ketidakdisiplinan Pengguna Jalan Jadi Biang Kerok Kemacetan

Belum Semua PTNBH di Indonesia Punya Dana Abadi dan Merdeka secara Finansial

Jumat, 18 November 2022 - 12:41:00 WIB
Belum Semua PTNBH di Indonesia Punya Dana Abadi dan Merdeka secara Finansial
BPUDL ITB menggelar simposium yang membahas dana abadi pendidikan PTNBH. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Sampai saat ini, belum semua Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) di Indonesia menyediakan dana abadi dan jadi kampus merdeka finansial. Padahal, PTNBH dituntut mandiri dalam penyediaan finansial berkelanjutan untuk mendukung Tri Darma Perguruan Tinggi dan mencapai tujuan berkelas dunia.

Fakta itu terungkap dalam simposium tentang dana abdi internal perguruan tinggi di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesa, Kota Bandung, Jumat (18/11/2022). 

Simposium yang digelar Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB tersebut mengusung tema “Membangun Kemandirian dan Keberlanjutan Finansial Perguruan Tinggi melalui Pengelolaan Dana Abadi”.

BPUDL ITB mengundang pimpinan 22 PTNBH yang diwakili rektor, wakil rektor, dan pengelola dana abadi internal PTNBH. Acara ini dihadiri oleh narasumber antara lain, pelaksana tugas (plt) Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Prof Nizam.

Luky Alfirman dari Kementerian Keuangan, Irmawati perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Investasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Muhammad Oriza, dan Ketua Badan Wakaf Indonesia Muhammad Nuh.

BPUDL juga mengundang mitra sekuritas untuk berbagi tentang strategi membangun portofolio dana lestari terutama melalui investasi pada instrumen keuangan, obligasi, reksa dana, saham pasar modal, dan monitoring investasi menggunakan perangkat lunak yang disediakan oleh mitra profesional. Seperti Mandiri, Bareksa, dan Infovesta. 

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan Perencanaan dan Pengembangan ITB Muhamad Abduh dan Ketua MWA ITB Yani Panigoro.

Prof Nizam mengatakan, kemajuan perguruan tinggi hanya dapat dicapai jika memiliki otonomi. Di sisi lain, peningkatan kualitas perguruan tinggi membutuhkan sumber daya tidak sedikit.
 
“Sumber daya ini salah satunya dapat didapatkan dari penyediaan dana pendanaan (matching fund) dana abadi perguruan tinggi yang merupakan kerja sama antara Kemendikbudristek dengan LPDP. Setiap PTNBH telah dibekali aset negara yang jika dikelola profesional, akan sangat membantu dalam pembiayaan operasional PTNBH,” kata Prof Nizam.

Luky Alfirman dari Kemenkeu mengatakan, untuk mendukung keberlanjutan perguruan tinggi, pengelolaan dana abadi harus berorientasi kepada optimalisasi imbal hasil dengan risiko terjaga.

Salah satu instrumen paling sesuai dengan ‘risk apetite” dana abadi PTNBH, kata Luky Alfirman, adalah instrumen obligasi pemerintah (SBN), mengingat pokok dana abadi tidak boleh berkurang. 

"Yang digunakan adalah hasil investasinya saja. Selain itu, tata kelola (governance) juga perlu diperhatikan merujuk kepada best practice pengelolaan dana abadi,” kata Luky Alfirman.

Direktur Investasi LPDP Muhammad Oriza mengatakan, selama ini dana abadi perguruan tinggi dikelola oleh LPDP dan hasilnya dibagikan dalam bentuk dana padanaan (matching fund) untuk PTNBH di bawah Kemedikbud Ristek.

“Namun, secara pribadi beliau mendukung usulan forum pengelola dana abadi PTNBH supaya pengelolaan dana abadi perguruan tinggi dapat dikelola langsung oleh PTNBH, alih-alih dikelola sepenuhnya oleh LPDP,” kata Muhammad Oriza.

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Muhammad Nuh turut memaparkan alternatif instrumen dalam pengelolaan dana abadi perguruan tinggi dalam bentuk wakaf. 

Muhammad Nuh mencontohkan, kerja sama dengan PTNBH dengan BWI telah dilakukan melalui private placement instrumen cash waqaf linked sukuk (CWLS) oleh ITS dan IPB.

"Saya berharap langkah ini dapat diikuti oleh PTNBH lain karena instrumen sukuk dilindungi pemerintah dan investasi yang dilakukan oleh BWI tidak dikenakan pajak," kata Ketua BWI.

Sementara itu, Kepala BPUDL ITB Deddy Koesrindartoto berharap simposium ini dapat memberikan pencerahan tentang pentingnya pengelolaan dana lestari yang baik, profesional, dan modern dalam mendukung program “Kampus Merdeka Finansial".

“Kegiatan ini dapat menjadi katalis dalam mendorong percepatan penghimpunan dana lestari di masing-masing PTNBH sehingga berdampak kepada bertambahnya dana kelolaan. Selanjutnya berkontribusi signifikan kepada PTNBH masing-masing," kata Kepala BPUDL ITB.  

"Pada akhirnya, ekosistem yang terbangun juga akan berperan sebagai penggerak bahwa dana lestari merupakan alternatif investasi yang harus diprioritaskan dalam mendukung kemajuan dan keberlanjutan pendidikan di Indonesia,” ujar Deddy Koesrindartoto.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut