Banyak Pendatang Baru ke Cimahi, Pj Wali Kota: Sebaiknya Punya Keahlian

CIMAHI, iNews.id - Pendatang baru di Kota Cimahi yang datang untuk mengadu nasib diminta untuk mengurus administrasi kependudukan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Biasanya mereka adalah pendatang yang dibawa kerabatnya saat pulang kampung.

Mereka diajak merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Momentum seusai libur Lebaran para pendatang baru kerap jadi persoalan bagi kota-kota besar. 

Baca Juga

Waduh, Kasus Covid-19 di Garut Naik usai Lebaran, RSUD Isolasi 30 Pasien

"Silakan saja mengadu nasib di kota, mencari pekerjaan, tapi bagi mereka yang ingin menetap di Cimahi harus mengurus KTP dan surat pindah," kata Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan, Minggu (30/4/2023).

Diakuinya, saat ini banyak warga yang tinggal atau bekerja di Kota Cimahi, mudik ke kampung halamannya. Ketika mereka kembali, tidak jarang mengajak serta kerabat atau orang terdekat untuk bekerja di kota. 

Baca Juga

Lalu Lintas di Garut Meningkat, Kendaraan Dialihkan ke Jalur Lingkar Kadungora

"Yang kami harapkan pendatang ini harus bisa melaksanakan kewajibannya kalau memang mau menetap di Kota Cimahi, uruslah administrasi kependudukannya," ujar Dikdik.

Dikdik berharap warga pendatang yang akan tinggal di Kota Cimahi harus bisa melaksanakan kewajibannya dalam mengurus administrasi kependudukan. Selain itu mereka juga sebaiknya memiliki keahlian yang dibutuhkan industri saat ini. 

Baca Juga

Dedi Mulyadi Soroti Banyak Jalan Rusak di Daerah, Ternyata Ini Penyebabnya

"Siapapun yang datang ke Kota Cimahi apalagi memiliki keahlian dan bisa betul-betul memberi warna, maka akan dibutuhkan, agar Cimahi lebih maju lagi," katanya. 

Dia menilai keberadaan warga pendatang seusai Lebaran ini merupakan sesuatu yang alamiah. Para pendatang banyak yang tertarik merantau ke Kota Cimahi karena banyak terdapat industri dan juga dunia usaha. 

"Setiap tahun begini, ada kecenderungan orang pergi, ada kecenderungan orang datang, begitu pula di Cimahi ada yang pergi ada yang datang," ucap Dikdik. 

Editor: Asep Supiandi