Banyak Armada Damkar di KBB Tak Laik Jalan, Tahun Ini Diremajakan

BANDUNG BARAT, iNews.id - Kendaraan operasional Dinas Damkar dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), banyak tidak laik jalan. Terkadang ketika ada laporan kejadian kebakaran, penanganannya tak maksimal akibat keterbatasan armada yang ada. 

Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan, KBB, Meidi, mengakui kondisi tersebut. Untuk itu pihaknya bakal melakukan peremajaan armada khusus untk truk pemadam, karena armada yang ada dalam kondisi tidak layak jalan dan sudah berusia tua. 

Baca Juga

Cerita Sukses Tarpan Suparman, dari Narik Becak hingga Menjadi Dekan UBP Karawang

"Kami hanya punya enam unit armada damkar, tersebar di Pos Lembang, Cililin, Cikalongwetan, dan Mako Damkar KBB di Kota Baru Parahyangan. Tiga kendaraan di antaranya sudah tidak layak jalan," kata Meidi, Rabu (8/6/2022).

Dikatakannya, tiga unit kendaraan yang tidak laik jalan jarang dipergunakan. Kalaupun turun ke jalan digunakan saat kondisi darurat dan fungsinya sebagai pem backup. Untuk itu dirinya berharap bisa menambah lima armada baru.

Baca Juga

Pertama Kali Masuk PPKM Level 1, Objek Wisata di KBB Bisa Dikunjungi 100 Persen

"Tambahannya, dua unit  fire truck, dua water supply, dan satu unit mobil komando. Pekan ini jika tidak ada kendala bisa terealisasi," ujarnya. 

Untuk melakukan peremajaan armada tersebut, pihaknya mengelontorkan anggaran sebesar Rp7,9 miliar. Adanya tambahan lima unit armada baru ini, lanjut Meidi, maka total armada truk damkar yang dimiliki KBB berjumlah 11 unit.

Baca Juga

Kasus Fee Pokir di DPRD Karawang, Sekda Akhirnya Penuhi Panggilan Jaksa 

Rencananya satu unit fire truck dan satu unit water supply akan ditempatkan di kompleks Pemda KBB, untuk mempercepat penanganan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sisanya akan ditempatkan di pos utama dan wilayah seperti Lembang, Cililin, dan Cikalongwetan. 

"Kalau bicara ideal tentunya belum, karena mestinya di setiap kecamatan ada satu unit truk damkar. Namun dengan armada yang ada nanti, kita akan optimalkan untuk mengcover wilayah-wilayah yang belum terjangkau," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi