Banjir Tasikmalaya Tak Kunjung Surut, Keluarga Ini Tinggal di Plafon

TASIKMALAYA, iNews.id - Banjir yang terus merendam ratusan rumah warga di beberapa kampung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memaksa satu keluarga harus tinggal di atas plafon rumahnya. Sementara itu, warga korban banjir mulai mengeluhkan bantuan yang tidak kunjung datang.
Kendati sudah beberapa hari, banjir yang merendam ratusan rumah warga, di tiga kampung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, belum juga surut, Senin (12/3/2018).
Akibat banjir ini, sebagian warga ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya. Namun tak sedikit pula warga yang tetap bertahan tinggal di rumahnya. Seperti keluarga Dodo (43), warga Kampung Bojong Soban, Desa Tanjungsari, yang terpaksa tinggal di atap plafon rumahnya sejak dua hari belakangan.
Rumah Dodo sudah lebih dari dua hari ini terendam banjir. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda banjir akan surut dalam waktu dekat. Karenanya, Dodo dan istrinya, Saripah (47) dan ketiga anaknya, terpaksa harus tinggal di atas plafon rumahnya. Mereka pun mengaku mendapatkan makanan dari keluarganya yang mengantarkan dengan perahu.
Menurur Dodo, dirinya bersama istri dan anaknya terpaksa tinggal diatas plafon rumahnya, karena banjir tidak kunjung surut. “Saya tinggal bertiga dengan istri dan dua orang anak di atas plafon selama banjir. Sudah dua malam di atas sini,” ucap Dodo saat ditemui di rumahnya, Senin (12/3/2018).
Dodo menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada bantuan yang dia terima dari pemerintah sejak banjir terjadi. Hal ini berbeda jika saat musim politik dan pilkada. Pada saat itu, banyak politisi dan calon kepala daerah yang datang memberikan bantuan pada korban banjir.
“Nggak kayak pas musim partai atau pemerintah butuh suara, itu mah rebutan ngasih bantuan. Ini mah gak ada sama sekali,” katanya.
Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Citanduy dan Cikidang ini, hingga saat ini belum ada solusinya. Banjir justru semakin parah sejak dibangun tanggul pembatas di sepanjang aliran sungai. Warga berharap pemerintah untuk melakukan pengerukan kedua sungai yang mengalami pendangkalan itu. Sehingga, banjir tidak akan kembali menggenangi Desa Tanjungsari.
Editor: Himas Puspito Putra