Banjir Karawang akibat Air Kiriman dan Sungai Tidak Dinormalisasi

KARAWANG, iNews.id - Banjir yang merendam sebagian wilayah Karawang dinilai paling parah sejak 2010. Salah satu penyebabnya air kiriman dari hulu tiga sungai yang melintas di kabupaten ini.
Ketiga sungai tersebut yakni Sungai Citarum yang berhulu di Bandung, Sungai Cibeet berhulu di Kabupaten Bogor dan Sungai Cikarang Gelam dari Subang dan Purwakarta. Selain itu karena intensitas hujan cukup tinggi sejak beberapa pekan terakhir.
"Karawang itu mendapat kiriman air dari hulu melalui Sungai Citarum dari Bandung, Sungai Cibeet dari Bogor dan Sungai Cikarang Gelam dari Subang dan Purwakarta. Sungai-sungai itu dari hulu debit airnya sudah tinggi dan ketika sampai ke Karawang meluap dan tumpah hingga ke permukiman penduduk," kata Pelaksana Kepala BPBD Karawang, Yasin Nasrudin, Rabu (24/2/21).
Menurut Yasin, Pemkab Karawang tidak bisa mengatasi sendirian karena persoalannya kompleks dan butuh kerjasama dari instansi lain. Seperti banjir yang terjadi di Desa Karangligar yang tingginya mencapai atap rumah disebabkan titik pertemuan antara Sungai Citarum dan Sungai Cibeet di desa tersebut. Jika debit air kedua sungai itu tinggi maka air meluap ke Desa Karangligar.
"Salah satu solusi dengan menormalisasi sungai, tapi itu kan bukan kewenangan kita saja. Normalisasi harus mulai dari hulu sungai hingga hilir air mengalir lancar sampa ke laut. Kalau ada luapan air sungai artinya air tidak lancar, makanya harus dinormalisasi" katanya.
Yasin mengatakan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sudah mengakui belum pernah dilakukan normalisasi sungai Cibeet. Dalam rapat dengan Pemkab Karawang dan DPR RI, BBWS berjanji akan melakukan normalisasi Sungai Cibeet. "Kita minta sungai Cibeet segera di normalisasi karena itu juga menjadi salah satu penyebab," katanya.
Editor: Asep Supiandi