get app
inews
Aa Text
Read Next : Terkikis Air, Jalan Penghubung Dayeuh Kolot-Baleendah Bandung Ambles 

Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Cianjur, Sekolah dan Jembatan Hancur

Senin, 01 Mei 2023 - 19:33:00 WIB
Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Cianjur, Sekolah dan Jembatan Hancur
Fasilitas SD Negeri 4 Cibogo, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, akibat terendam banjir. (Foto: iNews.id/Ricky Susan)

CIANJUR, iNews.id - Banjir bandang melanda Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur. Bencana alam itu merendam ratusan rumah juga memorak-porandakan berbagai sarana prasarana infrastruktur.

Seperti yang menimpa bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Cibogo, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, harus terendam banjir dengan ketinggian 1 meter. Akibatnya sejumlah fasilitas milik sekolah hancur.

"Ruang perpustakaan dindingnya jebol. Ruang perpustakaan itu berfungsi juga sebagai kantor guru. Di situ juga ada sejumlah peralatan seperti printer kemudian scenner skipi dan alat-alat lainnya ini semuanya hancur terendam," ujar Kepala Sekolah SDN Cibogo 4, Sodikin, Senin (1/5/2023).

Padahal ruang kelas akan dipakai anak-anak dari kelas 1 hingga kelas 6 untuk kegiatan belajar mengajar setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. 

"Ya mau bagaimana lagi, seharusnya besok anak-anak sudah masuk sekolah namun dengan kejadian ini karena kondisi ruang kelas tidak memungkinkan untuk dipakai belajar mengajar. Terpaksa saya mengintruksikan guru-guru untuk belajar dari rumah atau daring. Untuk belajar di rumah semua siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 itu jumlahnya ada 298 siswa," kata Sodikin.


Selain sekolah yang terdampak banjir bandang juga terdapat jembatan gantung di Sungai Cibalagung sebagai penghubung antara Desa Murnisari dengan Desa Bobojong, ikut ambruk. Akibatnya jembatan itu tidak bisa lagi dilalui kendaraan. 

Padahal jembatan gantung sangat vital bagi warga kedua kampung untuk beraktivitas sehari-hari. Karena jembatan tersebut satu-satunya jalan yang menghubungkan kedua kampung.

”Pokonya jembatan ini sangat vital bagi warga kami, setiap hari digunakan anak-anak pergi ke sekolah dan warga lainnya untuk beraktivitas. Jadi kalau tidak ada jembatan gantung ini warga harus bagaimana,” kata Ketua RT Kampung Murnisari, Teten (50). 


Teten menjelaskan, jika ambruknya jembatan gantung yang berukuran kurang lebih lebar 1,5 meter dan panjang 30 meter tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari, Senin (1/5/2023).

”Hujannya lama dan deras, tidak ada yang tahu ambruknya seperti apa. Hanya warga yang saat itu belum tidur mendengar suara gemuruh air dan saat dilihat jembatannya sudah ambruk dan hanyut,” katanya.

Teten mengatakan, tidak ada korban dalam peristiwa ambruknya jembatan gantung tersebut. Pihaknya berharap adanya bantuan segera dari pemerintah agar jembatan tersebut segera dibangun kembali. Minimal dibangun dulu jembatan gantung darurat yang bisa dilewati pejalan kaki maupun kendaraan. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut