Bandara Husein Bandung hanya Layani Penerbangan Pesawat Baling-baling, Ini Kata Penumpang
                
            
                BANDUNG, iNews.id - Bandara Husein Sastranegara Bandung hanya akan melayani penerbangan komersial dengan pesawat baling-baling pada Oktober 2023. Ini terjadi karena pemerintah pusat memutuskan seluruh penerbangan pesawat jet berbadan besar dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Keputusan itu disampaikan Presiden Joko Widodo seusai meresemikan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan meninjau BIJB Kertajati, Majalengka pada Selasa (11/7/2023). PT Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Husein Sastranegara, mendukung kebijakan itu.
                                    EGM Bandara Husein Sastranegara Indra Crisna Saputra mengatakan, siap melaksanakan kebijakan pemerintah pusat itu. Namun sampai hari ini, Bandara Husein Sastranegara masih melayani 19 penerbangan pesawat komersil jet setiap hari dengan jumlah penumpang sekitar 2.540 orang. Penerbangan itu dengan rute Bali, Balikpapan, Banjarmasih, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan Medan.
"Kondisi penerbangan di Bandara Husein tidak sebagus sebelum pandemi. Pada 2018, sebelum pandemi, Bandara Husein Sastranegara dapat melayani 18 penerbangan dengan penumpang lebih dari 10.000 orang per hari. Namun pemerintah telah menetapkan 29 Oktober 2023, penerbangan pesat jet pindah ke BIJB Kertajati. Kami mendukung," kata EGM Bandara Husein Sastranegara.
                                    Indra Crisna Seputra menyatakan, terkait rencana pemindahan penerbangan pesawat jet berbadan besar ke BIJB Kertajati, Bandara Husein Sastranegara belum mengetahui berapa maskapai yang akan membuka rute penerbangan dari Bandara Kertajati.
                                    "Saat ini aktivitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara sedang naik pascapandemi mereda. Walaupun begitu, Bandara Husein mendukung penuh penerapan multyairport system yang diterapkan pemerintah. Bandara Husein tetap beroperasi untuk tipe pesawat propeller (baling-baling)," ujar Indra Crisna Seputra.
Terkait jumlah maskapai yang bersedia pindah ke BIJB Kertajati, EGM Bandara Husein Sastranegara menyerahkan sepenuhnya kepada maskapai karena terkait market (pasar penerbangan). "Kami serahkan sepenuhnya kepada teman-teman airline (maskapai). Kami, Angkasa Pura II dan Bandara Husein tetap memberikan pelayanan sesuai tipe pesawat. Tinggal nanti kesiapan dari airline dan rute-rute yang akan dilayani," tutur EGM Bandara Husein Sastranegara.
                                    Indra Crisna Seputra mengatakan, istilah menyayangkan pemindahan operasional penerbangan pesawat jet ke BIJB Kertajati, tidak tepat. Bandara Kertajati dibangun sebagai pintu gerbang pertumbuhan ekonomi, mendukung pariwisata Jawa Barat.
"Namun memang itu tergantung demand (permintaan/kebutuhan) penumpang dan supply (penyedia) para airline (maskapai). Saya yakin, bandara dibangun akan cepat tumbuh. Contohnya, Kemayoran ditutup, disiapkan Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta). Cengkareng sekarang bertumbuh besar. Cangkareng ramai, didukung Bandara Halim. Ya seperti Bandara Husein dengan Kertajati. Itu multyairport system," ucap dia.
                                    Sementara itu, Fasya, penumpang pesawat di Bandara Husein mengatakan, lebih memilih penerbangan dari Bandara Husein dibanding BIJB Kertajati. "Jarak dari Bandara Kertajadi ke Bandung sangat jauh. Begitu juga sebaliknya. Kalau harus ke Bandara Kertajati dari Bandung juga jauh," kata Fasya.
Diberitakan sebelumnya, PT Angkasa Pura (AP) II akan mempersiapkan skema pengalihan terkait rencana kepindahan pesawat jet berbadan besar dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka. AP II mendukung keputusan pemerintah tersebut.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin akan memastikan kesiapan Bandara Kertajati dalam menyambut peningkatan penerbangan mulai Oktober 2023.
“AP II saat ini berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Bandara Kertajati untuk mempersiapkan aspek operasional dan layanan sejalan dengan peningkatan lalu lintas penerbangan mulai Oktober 2023,” kata President Direktor AP II, Rabu (12/7/2023).
Muhammad Awaluddin menyatakan AP II tengah menggodok skema pendukung bagi maskapai untuk mempermudah kepindahan operasional dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.
Selain itu, ujar Muhammad Awaluddin, skema dukungan juga akan disiapkan bagi penyedia transportasi darat sehingga dapat mempermudah para operator dalam membuka layanan.
“Kami merencanakan skema dukungan bagi operator di awal pengalihan penerbangan ke Bandara Kertajati ini. Tentunya ini juga harus sesuai ketentuan yang ada, dan melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN,” ujar Muhammad Awaluddin.
Presiden Director AP II menuturkan, Bandara Husein Sastranegara Bandung dan BIJB Kertajati Majalengka beroperasi untuk saling mendukung satu sama lain. Keberadaan dua bandara ini juga secara optimal menunjang dilakukannya penataan rute penerbangan di Jawa Barat.
Editor: Agus Warsudi