get app
inews
Aa Text
Read Next : Unpas Bandung Jadi PTS dengan Jumlah Guru Besar Terbanyak di Jabar dan Banten

BAN PT Dorong Perguruan Tinggi Berperan Aktif Kenalkan Produk Pangan Lokal ke Masyarakat

Senin, 23 Oktober 2023 - 20:25:00 WIB
BAN PT Dorong Perguruan Tinggi Berperan Aktif Kenalkan Produk Pangan Lokal ke Masyarakat
Direktur Dewan Eksekutif BAN PT Ari Purbayanto (kemeja batik cokelat) meninjau pameran produk pangan lokal di Kampus Pascasarjana Unpas Bandung. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Prof Dr Ir Ari Purbayanto MSc mendorong perguruan tinggi harus berperan untukmengenalkan pangan local, pengganti beras kepada masyarakat. Pernyataan itu disampaikan Prof Ari Purbayanto saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia di Aula Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Senin (23/10/2023).

Seminar yang diselenggarakan Pascasarajana Unpas Prodi Magister Teknologi Pangan dan Fakultas Teknik Unpas itu mengusung tema “Indigenous Knowledge untuk Pengembangan Kearifan Pangan Lokal”. 

“Karena tanpa peran edukasi dan pelatihan dari perguruan tinggi, saya pikir belum banyak masyarakat umum memahami, menggalakan, dan menjaga serta mengembangkan pangan lokal. Jadi memang perlu peran perguruan tinggi untuk menyosilisasikan pangan lokal. Pemerintah sudah memiliki kebijakan dan ada keterbatasan dalam hal sosilisasi,” kata Prof Ari Purbayanto.

Prof Ari yang menyampaikan materi bertema “Indigenous Knowledge untuk Pengembangan Kearifan Pangan Lokal” itu menyatakan, beberapa perguruan tinggi khususnya yang unggul dan mapan seperti Universitas Pasundan (Unpas), sudah bergerak dalam edukasi dan pelatihan kepada masyarakat, khususnya menggalakan pangan lokal. 

“Harapan ke depan peran dari perguruan tinggi  harus memiliki peran sentralistik di dalam edukasi pangan lokal ini. Kemudian penemuan IPTEK di banyak perguruan tinggi yang memiliki hasil inovasi, jangan hanya diam di kampus, diam, dipulbikasi ilmiah, tidak diterapkan ke masyarakat," ujar Prof Ari, anggota Ahli Aliansi Pertanian Organis Indonesia tersebut. 

"Karena ke depan, tuntutannya bukan hanya hasil inovasi yang menjadi buku publikasi jurnal, tapi yang penting hasil inovasi itu dimanfaatkan oleh masyarakat. Itu yang belum dilakukan sekarang. Jadi bisa saja nanti jika akan menjadi profesor ditanya, benar kah hasilnya sudah dimafaatkan masyarakat?” tutur Prof Ari.

Prof Ari Purbayanto mengatakan, berbagai inovasi dan temuan di perguruan tinggi tanpa dimafaatkan masyarakat, maka tidak akan memiliki hasil guna yang baik untuk pembangunan bangsa dan negara.

Sementara itu, Rektor Unpas Prof Dr Ir Eddy Jusuf Sp MSi MKom IPU mengatakan, indigenous knowledge bukan hanya di bidang pangan, tetapi itu di setiap daerah ada indigenous knowledge.

“Bisa di berbagai bidang yang belum terupload dan saat ini karena bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia, maka di bidang pangan itu harus ada peran perguruan tinggi. Bagaimana indigenous knowledge atau pengetahuan seperti pengalaman belum dimodifikasi dalam keilmuan. Jadi bagaimana dari teks knowledge menjadi explicit knowledge,” kata Rektor Unpas.

Profe Eddy Jusuf menyatakan, saat ini diperlukan peran perguruan tinggi agar negara tak mengandalkan lagi impor pangan dari negara lain. Salah satunya menyosilisasikan pangan lokal di daerah.

Jadi, ujar Prof Eddy Jusuf, masyarakat mengonsumsi pangan sesuai dengan kearifan lokal di daerah, tidak perlu dipaksakan sama. Apalagi saat ini ada kekurangan produksi beras akibat keterbatasan lahan.

"Maka, kita perlu persepsikan pengembangan umbi-umbian, sorgum, atau ketela pohon, itu sebagai indigenous knowledge. Peran dan tugas menyosialisasikan, mendistribuskan, dan menghilirasikannya salah satunya adalah peguruan tinggi dan UMKM,” ujar Prof Eddy Jusuf.

Rektor Unpas menuturkan, salah satu tantangan terberat dalam mengenalkan pangan lokal di perguruan tinggi salah satunya yakni karena saat ini dihuni oleh generasi millennial.

“Mereka tidak mengenal makanan lokal seperti umbi-umbian atau beras analog. Jadi kita harus terus melakukan sosilisasi terus kepada mahasiswa untuk mengenalkannya sebagai upaya ketahanan pangan,” tutur Rektor Unpas.

Seminar nasional Hari Pangan Sedunia ini diikuti 900 orang dan dihadiri secara hybrid. Hadir pula dalam acara itu, Direktur Pascasarjana Unpas Prof Dr M Didi Turmudzi MSi dan Ketua Prodi Magister Teknologi Pangan Unpas sekaligus Ketua Pelaksana Prof Dr Ir Tien R Muchtadi MSc, dan civitas akademik Unpas Bandung lainnya.

Selain seminar nasional Hari Pangan Sedunia, Program Sarjana Teknologi Pangan dan Magister Teknologi Pangan Unpas Bandung juga menggelar pameran produk pangan lokal dan poster penelitian yang diikuti oleh 26 tenant.

Pameran produk pangan lokal dan poster penelitian tersebut diselenggarakan di Kampus Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatera Nomor 41, Kota Bandung, Senin (23/10/2023).

Ir Simon Yudistira Sanjaya, pemilik produk pangan lokal dan Master Cafe Course Gym and Therapy mengatakan, sangat senang sekaligus kewalahan karena banyak pembeli datang ke stan makanannya. 

Ir Simon Yudistira Sanjaya membuat inovasi kuliner “KIMCEUY”, yaitu, singkatan dari “Kimchi” dan “Peuyeum”. “Kimchi makanan sehat dari Korea dan peuyeum berasal dari Indonesia, saya digabung. Kimchi kan asem, peuyeum kan manis asam. Jadi daripada penasaran banyak yang beli sampai kewalahan,” kata Simon Yudistira Sanjaya.

Alumnus Teknik Pangan Unpas 1989 ini menyatakan, saat kuliah diberi tahu oleh dosennya harus bisa memadukan atau mengombinasikan sesuatu yang baru, lezat, dan bergizi.

“Karena saya adalah alumni Teknologi Pangan Unpas, saya bisa membuat kimchi. Tapi kalau kimchi aja kan bosen. Setelah saya padukan dengan peuyeum ternyata bisa menjadi rasa yang sensasional,” ujar Simon Yudistira Sanjaya.

Sementara itu, peserta seminar Ivanna dari mahasiswa jurusanTeknologi Pangan Unpas mengatakan, acara seminar dan pameran pangan lokal ini sangat menarik.

“Semoga seminar ini diadakan lagi. Sering-sering membuatacara seperti ini lagi biar banyak mahasiswa yang ikut datang juga ke sini buat berpartisipasi. Terus stan makanan ini membuat saya tertarik,” kata Ivanna.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut