get app
inews
Aa Text
Read Next : Baru Terserap 80.000 Ton, Produsen Tempe Tahu Dorong Realisasi Subsidi Kedelai Dioptimalkan

Bahan Baku Terus Naik, Perajin Tahu di Bandung Masih Ragu Naikkan Harga

Senin, 17 Oktober 2022 - 14:35:00 WIB
Bahan Baku Terus Naik, Perajin Tahu di Bandung Masih Ragu Naikkan Harga
Perajin tahu di Bandung merasa khawatir dengan kenaikkan harga tahu bisa menurunkan daya beli masyarakat. (Foto: Dok)

BANDUNG, iNews.id - Perajin tahu mengaku sudah babak belur dengan lonjakan harga bahan baku komoditas tahu. Di sisi lain, mereka khawatir jika harga tahu dinaikkan daya beli masyarakat akan turun. 

Beberapa bahan baku tahu yang tercatat mengalami kenaikan adalah kedelai dan garam. Saat ini, harga kedelai Rp13.350 per kilogram. Harga tersebut terus naik sejak beberapa bulan lalu, di mana harganya berkisar antara Rp10.500 hingga 11.500 per kilogram. 

"Sayangnya enggak cuman kedelai yang terus naik. Harga bahan baku lainnya juga naik seperti garam. Sekarang Rp150.000 per karung dari sebelumnya hanya Rp80.000," kata salah seorang perajin tahu Bandung, Iniyani, Senin (17/10/2022). 

Menurut dia, garam termasuk bahan baku penting pada pembuatan tahu. Garap dipakai untuk memberi rasa asin dan proses pewarnaan bersama kunyit. Tak hanya garam, minyak goreng juga tercatat masih tinggi. Minyak goreng dipakai untuk produksi tahu goreng. 


Di sisi lain, dia mengaku tidak bisa serta merta menaikkan harga tahu. Karena konsumen tahu mayoritas menengah bawah. Kenaikan sedikit saja, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap daya beli. "Apalagi waktu itu kami sudah menaikkan harga Rp500 per bungkus," ujar dia. 

Iniyani berharap, ada solusi dari pemerintah untuk menekan harga bahan baku yang terus naik. 

Sebelumnya, perajin tahu dan tempe di Jawa Barat dipastikan batal menggelar aksi mogok massal pekan depan. Mereka memilih membatalkan aksi tersebut dan berencana menaikkan harga tahu dan tempe bagi konsumen. 


Hal itu berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Paguyuban Tahu Tema Jawa Barat per 12 Oktober 2022. Dalam surat edaran itu disebutkan pembatalan aksi mogok produksi yang sedianya akan digelar pada 17 hingga 19 Oktober 2022. 

"Sehubung dengan banyaknya kontroversi dalam keputusan mogok produksi tahu dan tempe, demi menjaga kerukunan antara para perajin tahu dan tempe, maka dari itu kami Sebagai pengurus Paguyuban Tahu dan Tempe memutuskan membatalkan rencana mogok produksi pada 17 hingga 19 Oktober 2022 mendatang," ujar Ketua Paguyuban Tahu Temoa Jawa Barat M Zamaludin. 

Atas pembatalan tersebut, dia meminta para perajin tahu dan tempe Jawa Barat untuk tetap berproduksi seperti biasanya. Namun, dia menyerukan agar para perajin menaikkan harga jual tahu dan tempe. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut