get app
inews
Aa Text
Read Next : Dedi Mulyadi Desak Pemerintah Bentuk Lembaga Khusus Antikejahatan Lingkungan dan Hutan

Bagikan Ikan di Karawang, Dedi Mulyadi Dipeluk Emak-Emak sambil Nangis

Sabtu, 18 Juni 2022 - 20:48:00 WIB
Bagikan Ikan di Karawang, Dedi Mulyadi Dipeluk Emak-Emak sambil Nangis
Dedi Mulyadi dipeluk emak-emak paruh baya sambil menangis saat membagikan ikan segar kepada warga di Karawang. (FOTO: ISTIMEWA)

KARAWANG, iNews.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dipeluk seorang emak-emak saat memabgian paket ikan di Desa Pucung, Kota Baru, Kabupaten Karawang. Tak hanya memeluk, emak-emak itu pun menangis.

Kejadian ini berawal saat Kang Dedi rutin membagikan paket ikan langsung ke rumah-rumah warga menggunakan motor. Hal itu dilakukan Kang Dedi agar kebutuhan protein warga terpenuhi, sekaligus untuk mengecek kebutuhan dapur warga. “Kami bagikan ikan agar warga tercukupi kebutuhan proteinnya,” kata Kang Dedi.

Saat masuk ke rumah seorang warga, Kang Dedi disambut emak-emak yang suaminya bekerja sebagai buruh serabutan. Di dapur, Kang Dedi mendapati emak-emak itu sedang memasak nasi sekaligus telur di dalam dandang.

Emak-emak tersebut menceritakan kepada Kang Dedi, untuk memenuhi kebutuhan hidup dia harus bekerja sebagai buruh cuci dengan upah Rp150 seminggu. Sementara suaminya bekerja serabutan dan terkadang tidak membawa uang ke rumah. “Kelihatan ibu rajin orangnya, rumahnya juga rapi,” ujar Kang Dedi.

Dedi melanjutkan ke rumah lain. Di rumah kedua tersebut, hidup bapak yang mencari nafkah dengan berjualan ikan hias. Dalam satu hari paling banyak keluarga tersebut mendapat uang Rp50.000.

“Ini ikan hias dijual Rp3 ribu satu plastik. Kalau kejual semua paling dapat Rp50 ribu. Kalau lagi sepi paling Rp20.000 sehari,” ujar bapak itu.

Sama dengan rumah sebelumnya, keluarga ini pun diberi paket ikan hidup untuk dimasak dan sejumlah uang untuk tambahan modal usaha. Pembagian pun terus dilakukan hingga ke pelosok kampung yang tak terjangkau motor. 

Saat memanggul ikan Kang Dedi dihampiri seorang emak-emak paruh baya yang langsung memeluk dan menangis. Emak-emak itu lantas mengajak Dedi ke dapurnya. Dia tinggal bersama suami dan seorang anak. 

Bersama sang suami, emak-emak tersebut membuat kerajinan tangan gantungan kunci. “Ini (gantungan) dijual Rp7 ribu sekodi. Kemarin-kemarin baru dapat Rp87 ribu karena gak setiap hari bisa ngejual, bisa tiga hari sekali atau seminggu,” kata emak-emak berkerudung merah itu.

Saat ditanya masak apa hari ini, ibu tersebut terisak karena uang sudah habis dan tidak memiliki beras. Kang Dedi Mulyadi pun mengecek langsung ke dapur. Dan benar, Kang Dedi tidak mendapati apa-apa di dapur. “Gak punya uang sama sekali? Yang bener nih. Jadi sore ini gak bisa masak?” tanya Kang Dedi.

“Iya, Pak, gak ada. Belum ada uang untuk beli beras. Uang yang kemarin sudah habis untuk masak sampai pagi tadi,” jawab emak-emak tersebut.

Kang Dedi memberikan sejumlah uang untuk membeli beras dan bahan pokok lainnya kepada emak-emak itu. Selain itu, Kang Dedi pun memberikan uang untuk tambahan modal usaha membuat kerajinan gantungan kunci. “Pesan saya, anaknya jangan jajan dulu supaya uang bisa muter. Jajan gak ada arti kalau gak punya beras,” tutur Kang Dedi.

Selanjutnya Kang Dedi masuk ke sebuah rumah yang dihuni oleh seorang nenek dan dua anak kecil. Rupanya anak tersebut yatim dan diurus oleh neneknya. Sementara ibu dari anak-anak tersebut bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di tempat lain.

Untuk menghidupi kedua cucunya yang yatim itu, sang nenek berjualan keripik bawang dengan penghasilan sekitar Rp30.000 per hari. Nenek itu selain mendapat paket ikan juga diberikan uang untuk ditabung. “Nanti untuk Rp30.000-nya disimpan. Pakai uang ini dulu untuk beli bahan pokok sama beras,” kata Dedi.

“Nenek ini orang hebat, masih bisa ngurus anak yatim dua dengan jualan keripik bawang. Ini contoh untuk anak-anak muda,” ucap mantan Bupati Purwakarta ini.

Pembagian ikan akan terus dilakukan dengan dibantu oleh para pemuda dan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Bandung. Total lebih dari 500 paket ikan hidup yang dibagikan dalam kegiatan tersebut.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut